Muslimahdaily - Arab Saudi masih termasuk negara yang konservatif dan paling represif di dunia. Terutama untuk memberikan kebebasan bagi perempuan. Perempuan yang sudah menikah harus mendapatkan izin mahram atau suaminya agar bisa mengakses atau bepergian ke berbagai tempat.
Meskipun Raja Salman dan putra mahkota, Mohammed bin Salman sudah mendukung banyak perempuan agar bisa bekerja dan melonggarkan undang – undang tentang wanita Arab boleh menyetir sendiri, namun tetap saja rasanya masih sangat tabu bermimpi tentang kebebasan wanita bepergian di tanah haram.
Seolah mendobrak kultur yang ada, pada 2017, Baraah Luhaid mendirikan komunitas bersepeda khusus wanita di Arab Saudi.
Komunitas Bersepeda yang Memberdayakan Muslimah
Sebagai pecinta olahraga sepeda, Baraah Luhaid berupaya untuk memperjuangkan hak – hak wanita agar bisa bersepeda ke beberapa tempat. Pada 2017, Baraah Luhaid mendirikan komunitas bersepeda khusus wanita yang diberi nama “Spokes Hub” di Arab Saudi.
Ia juga membuka bisnis berupa toko sepeda, bengkel dan kafe yang melayani khusus pengunjung wanita.
Pada 2013, pemerintah Arab Saudi memperbolehkan wanita untuk bersepeda. Namun, akses ini hanya diizinkan di area taman, pantai atau bersama mahramnya.
Baraah Luhaid menganggap buku “Wheels of Change” karya Sue Macy, sebagai sumber inspirasinya. Buku ini menggambarkan betapa pentingnya bersepeda sebagai gerakan memperjuangkan martabat dan hak – hak wanita.
Tak disangka, rupanya komunitas Spokes Hub yang digagas Baraah Luhaid, mendapat dukungan dari pihak kerajaan. Lewat tangan Putri Reema selaku wakil presiden Otoritas Olahraga Wanita Arab Saudi, ia menyatakan secara terbuka mendukung proyek Baraah Luhaid.
Mengatasi Hambatan Budaya
Mimpi membuka toko sepeda dan bengkel sepeda ini memang sudah ada sejak ia masih duduk di bangku kuliah. Baraah Luhaid kemudian memutuskan untuk melakukan perjalanan bersepeda di Tiongkok, dan segera merealisasikan mimpinya.
Baraah Luhaid tahu bahwa mimpinya itu sangat sulit diwujudkan. Terlebih lagi, lingkungan dan budaya di Arab Saudi yang sudah terlanjur dibangun dengan pondasi bahwa wanita harus berada di dalam rumah. Ia bahkan mendapat tekanan sosial dari teman – teman dan keluarganya.
Orang tuanya sangat khawatir dengan bagaimana reaksi kerabat dan kolega mereka tentang idealisme Baraah Luhaid yang mengarah ke aktivis feminis Arab Saudi. Selain itu, beberapa wanita juga takut bahwa sikap dan pemikiran Baraah Luhaid akan “menyesatkan” pola pikir remaja putri mereka.
Aktivis Hak Perempuan Teladan
Baraah Luhaid sadar bahwa ia harus berjuang sendirian untuk mewujudkan mimpinya.
Berhubung membuka toko persewaan sepeda untuk wanita tidak memungkinkan, baik secara hukum atau sosial, Baraah Luhaid kemudian membuka Spokes Hub untuk melayani para pelanggan pria.
Start up ini terus ia kembangkan bersama saudara laki – lakinya. Setelah itu, Baraah Luhaid menemukan cara untuk menyewakan sepeda bagi wanita dan remaja putri. Selain itu, Baraah Luhaid juga merancang sebuah busana khusus untuk wanita agar lebih nyaman bersepeda tanpa harus membuka aurat.
Yaitu sebuah gaun abaya hitam dengan celana panjang yang akan segera ia patenkan. Baraah Luhaid percaya suatu saat Arab Saudi bisa mengirimkan atlet wanita bersepeda ke Olimpiade.
Perjuangan dan mimpi Baraah Luhaid telah menginspirasi jutaan wanita di seluruh dunia. Baraah Luhaid berkata, “ Saya berjuang untuk sesuatu yang lebih besar dari yang pernah saya bayangkan,” ucapnya.
“Ketika saya menyuruh wanita untuk bersepeda, sebenarnya saya ingin wanita bisa mandiri dan merdeka. Hal ini akan mengubah keyakinan bahwa wanita itu lambat dan lemah,” tambahnya.
“Memang sulit dan menantang, tapi seseorang harus berani mencoba dan memulainya. “ tutup Baraah Luhaid.