Muslimahdaily - Berdasarkan data statistik yang diterbitkan di awal bulan ini oleh Scotland Yard, kejahatan yang dilakukan oleh kelompok orang yang membenci Islam di London telah meningkat hingga 70% dalam 12 bulan terakhir (Juli 2014 sampai Juli 2015). Sebanyak 816 kejahatan telah tercatat di tahun 2014/2015, sementara hanya 478 kejahatan yang terjadi di tahun sebelumnya.

Distrik dengan angka kejadian paling tinggi adalah Westminster, dimana sebanyak 54 kasus terjadi di sana. Di Merton, barat daya dari London, angka ini bertambah dari 8 kasus menjadi 29 kasus, meningkat 262% dari tahun sebelumnya. Sedangkan di distrik Richmond-upon-Thames’, jumlahnya bertambah dari satu menjadi Sembilan. Kasus yang terjadi baru-baru ini menyebabkan kematian Mushin Ahmed (81 tahun) di Rotherham.

Mushin meninggal di sebuah rumah sakit pada tanggal 21 Agustus, 11 hari setelah kejadian tragis itu terjadi. Setelah diserang oleh sekelompok orang, kakek yang dikenal lembut dan cinta damai itu ditemukan tergeletak lemah di jalanan dengan luka parah di kepalanya, tak jauh dari rumahnya. Dua pria dari kota itu sudah dinyatakan sebagai tersangka dan dituntut atas dasar penyerangan yang disengaja. Mereka telah dibekuk dalam penjara oleh pihak berwajib.

Badan legislatif kota Westminster, melalui juru bicaranya memberikan keterangan mengenai banyaknya kasus penyerangan terhadap muslim saat ini.

“kami menyikapi kejahatan yang berlandaskan kebencian ini secara serius” dan juga mereka “berkomitmen untuk menjalin kerja sama yang baik dengan pihak kepolisian untuk mengurangi jumlah insiden yang terjadi.” Seperti dilansir dari laman muslimnews.co.uk(25/09/15)

“Di awal tahun ini, kami telah menggerakkan sebuah kerjasama antar kelompok yang berfokus pada penyatuan komunitas dalam masyarakat. Kami ingin memperkuat komunitas kami dan menggalakkan debat yang sehat di antara kelompok-kelompok yang berbeda paham.”

Dr. Shuja Shafi, Sekretaris Umum dari Badan Muslim Inggris, memberikan pernyataannya mengenai peningkatan kasus islamphobia yang terjadi.

“Seharusnya, hal ini menjadi perhatian bagi kita semua. Fakta bahwa para muslimah menanggung kerugian besar akibat serangan-serangan ini sangatlah mengkhawatirkan. Di London, kita sepantasnya bangga atas toleransi dan perbedaan yang ada di dalamnya. Namun, data statistik tersebut membuktikan bahwa masih banyak lagi yang harus kita lakukan.”

Salah satu anggota Persatuan Buruh London, Murad Qureshi, berpendapat bahwa peningkatan ini merupakan noda yang amat memalukan bagi reputasi kota London, yang dikenal sebagai kota yang ramah, inklusif dan toleran. Situasi ini diperburuk oleh fakta yang menyatakan bahwa 60% dari serangan tersebut ditujukan kepada para wanita, bahkan terkadang dilakukan dihadapan anak-anaknya.

Murad juga menambahkan, bahwa sebagaimana yang dikemukakan Met (sebutan bagi Kesatuan Kepolisian Metropolitan di London), patrol setempat merupakan jawabannya. Ini adalah waktu bagi Walikota London untuk mengakui pentingnya patrol di wilayah sekitar kota London dan mendanai program ini agar dapat bekerja secara efektif.

Bagaimanapun, Scotland Yard menyatakan bahwa penyebab meningkatnya pelaporan penyerangan terhadap muslim terjadi karena tumbuhnya kesadaran dari para korban untuk melaporkan kasus yang mereka alami kepada pihak berwajib. Dan juga sebagai bentuk dukungan untuk membantu rekan-rekan mereka yang mengalami hal yang serupa.

Juru bicara Scotland Yard menambahkan, kejadian-kejadian yang sedang terjadi secara global juga dapat berpengaruh terhadap kejahatan semacam ini, begitu pula pada hari-hari raya, karena jumlah orang Muslim dan Yahudi yang terlihat melakukan perjalanan dari dan menuju tempat mereka beribadah meningkat dengan jelas.