Muslimahdaily - Sabtu (1/2) lalu, tujuh dari mahasiswa asal Sumatera Selatan yang menempuh pendidikan di China tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
Di antara mahasiswa yang tiba, ada Adam Amrismafasyah (18). Ia menceritakan pengalamannya dijauhi oleh tetangga dan keluarga setibanya di kampung halaman.
Adam yang merupakan warga Muara Enim, Sumatera Selatan mengaku mendapat perlakuan tak mengenakan dari tetangga dan orang sekitar.
“Kalau kondisi saya aman-aman saja. Hanya, kalau ketemu orang, mereka suka ngomongin. Cuma sedikit sentiment saja seolah-olah orang tidak senang kalau aku pulang,” ujarnya seperti dilansir dari Kompas, Selasa (4/2).
Tak jarang Adam mendapat kata-kata sindiran yang menyinggung hatinya.
“Jika bertemu teman, ada yang suka nyinggung, seakan-akan ini pulang tanpa pemeriksaan,” katanya lagi.
Padahal, sebelum sampai Indonesia, Adam dan rekan-rekannya sudah menjalani pemeriksaan berulang kali, termasuk di Singapura. Namun, ia tetap dijauhi oleh teman dan tetangga.
Walau demikian Adam merasa maklum terhadap perlakukan yang ia terima karena ia mungkin berlaku sama jika hal tersebut menimpa orang lain.
“Memang tidak salah juga, mungkin mereka ngeri. Kalau kita di posisi dia mungkin saya kayak gitu juga. Tapi keluarga sendiri enggak. Mereka seperti biasa,” tutur Adam, dilansir dari CNN Indonesia.
Hingga saat ini Adam rutin melakukan pemeriksaan dengan petugas kesehatan yang datang ke rumahnya.
Mahasiswa Jiangsu Normal University, China ini mengatakan kota Xuzhou telah lumpuh sejak dua minggu terakhir. Bahkan tranportasi umum sudah tidak beroperasi lagi sejak virus corona menyebar. Padahal, jarak antara kotanya dengan kota Wuhan ibarat jarak Palembang dengan Yogyakarta.