Rumah Zakat Komitmen Berdayakan 2.814 Desa

Muslimahdaily - Kamis (6/2) lalu, Rumah Zakat meluncurkan Gerakan Kebahagiaan Indonesia #DimulaiDariKita. Kebahagiaan Indonesia merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia berbagi dan membahagiakan sesama.

“Hari ini rumah zakat merilis satu movement, satu gerakan, kebahagiaan Indonesia dimulai dari kita. Sebuah gerakan yang mengajak masyarakat Indonesia untuk berbagi, kemudian untuk membahagiakan sesama,” jelas CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, saat ditemui wartawan pada Kamis (6/2), di Ballroom Mawar, Balaikartini, Jakarta Selatan.

Gerakan Kebahagiaan Indonesia berkolaborasi dengan banyak pihak seperti pemerintah, pengusaha, dan juga masyarakat. Total kurang lebih ada 60 mitra yang bekerja sama menyukseskan gerakan ini.

“Jadi gerakan ini tentunya tidak bisa sendiri. Kita harus mengajak stake holder yang ada di Indonesia seperti pemerintah, pegusaha, praktisi, juga masyarakat. Tadi tuh ada pemerintah, kementrian sosial, Gubernur NTB, ada telkomsel, dan kurang lebih ada 60 mitra, “ tambahnya.

Mitra yang yang ikut bekerjasama dengan gerakan ini disesuaikan dengan korbisnya masing-masing. Baik dalam cara memberikan edukasi kepada masyarakat, ataupun dalam bentuk donasi.

Dalam mengurangi jumlah kemiskinan di Indonesia rumah zakat melakukan tiga tahap, ketiga tahap tersebut membutuhkan waktu selama tiga tahun untuk menyelesaikannya.

“Kita itu tiga tahap di tiga tahun, tahap pertama lebih kekekuatan mindset, yang kedua pelibatan masyarakat, yang ketiga itu pemberdayaan baik orangnya maupun desanya. Jadi kita data kemiskinan dari pemerintah," terang Nur Efendi.

Menurut Nur Efendi, ukuran yang dipakai Rumah Zakat dalam menetapkan seseorang telah keluar dari kemiskinan dilihat dari kemampuannya untuk mengeluarkan zakat.

“Ukurannya kita pakai indeks zakat nasional. Ukurannya adalah orang ini bisa zakat, kita anggap sudah keluar dari kemiskinan,” katanya.

Perubahan mindset juga menjadi tolak ukur Rumah Zakat dalam menentukan seseorang telah keluar dari garis kemiskinan. Mindset dilihat dari perubahan sikap, seperti seseorang yang dulu makan tidak cuci tangan sekarang telah berubah mencuci tangannya sebelum makan.

Gerakan Kebahagiaan Indonesia #DimulaiDariKita memilih pemberdayaan desa sebagai salah satu programnya bukan tanpa alasan. Melainkan karena desa menjadi sumber utama permasalahan kemiskinan di Indonesia. Menyelesaikan masalah desa, berarti menyelesaikan masalah kemiskinan di Indonesia.

“Kenapa desa, karena seperti yang saya sampaikan. Miskin ada di desa, dibawa dari desa. Kalo kita bisa menyelesaikan masalah desa, kita bisa selesaikan 40 persen masalah Indonesia. Masa depan Indonesia itu ada di desa. Nanti kedepan itu orang kota pada ke desa. Kalo sekarang orang desa pada ke kota, suatu saat nanti orang berbondong-bondong dari kota ke desa. Orang ibu kotanya mau pindah ke kalimantan, “ ujar pria berkacamata itu.

Dalam menyukseskan programnya, Rumah Zakat akan bertransformasi seratus persen menjadi Philantrophy Digital. Usaha ini dilakukan agar dapat memberikan kemudahan kepada para pelanggannya dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

“Ya, ini adalah transformasi rumah zakat. Kita ingin menjadi NGO atau philantrophy digital Kelas dunia. Inisiasinya nanti akan memberikan banyak eksperience baru terhadap pelanggan, muzakki, baik dari sisi kemudahan donasi, dan distribusi. Jadi ga perlu datang ke desa, cukup pake PR itu bapak ibu bisa lihat dari awal sampai akhir gambaran disana (desa)," jelasnya.

Tahun ini Rumah Zakat memiliki target untuk memberikan manfaat kepada 2,5 juta penerima manfaat di 2.814 desa, dan mengentaskan 40 persen kemiskinan pada desa yang mereka bina.

“Tahun ini targetnya ingin menyelesaikan atau memberikan manfaat 2,5 juta untuk penerima manfaat, di 2.814 desa. Dan mengentaskan 40 persen kemiskinan yang kita intervensi secara ekonomi. Realisasinya 21 persen, kita akan tingkatkan 2 kali lipat," katanya.

Menurut World Happiness Report (WHR) 2019 terkait daftar negara-negara bahagia di dunia. Indonesia berada di peringkat ke-92 dari 152 negara. Hal ini yang menjadi pemicu utama Rumah Zakat melakukan Gerakan Kebahagiaan Indonesia.

“Bagaimana cara membuat bahagia? Ya salah satunya disejahterakan. Kesejahteraanyna merata. Bagaimana bisa bahagia kalo bayak utang, banyak orang tidak bisa menyekolahkan anaknya, banyak orang yang ga bisa bayar biaya kelahirannya. Gimana mau bahagia. Makanya kita harus bahagiakan. dengan memberdayakan,” pungkas Nur Efendi.

Add comment

Submit