KTT Luar Biasa OKI, Digelar di Jakarta Untuk Palestina

Muslimahdaily - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) digelar di Jakarta Convention Centre (JCC) kemarin hingga hari ini, 6-7 Maret 2016. Pertemuan yang dihadiri lebih dari 500 delegasi dari 49 negara anggota ini akan fokus membahas masalah kebebasan Palestina dan Al-Quds Asy-Syarif yang bertema "United for a Just Solution."

Para petinggi negara dan pemerintahan yang mengikuti KTT OKI ke-5 ini antara lain adalah Presiden Indonesia Jokowi, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Gambia Yahya Jammeh, Ketua Dewan Negara Oman Yahya bin Mahfouz Mundhiri, Perdana Menteri Qatar Sheikh Abdullah bin Nasser bin Khalifa Al Thani, Presiden Aljzair, dan lain sebagainya. KTT Luar Biasa OKI ini juga dihadiri anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara peninjau OKI seperti Rusia melalui Dubes Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, yang turut mendukung kemerdekaan Palestina.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengungkapkan, pertemuan ini akan merumuskan dokumen resolusi dan deklarasi. Adapun dokumen resolusi akan berisi konfirmasi kembali negara-negara OKI dengan fokus Palestina dan Yerussalem,. Sementara dokumen deklarasi adalah langkah konkret yang disepakati negara-negara OKI untuk menindaklanjuti masalah Palestina dan Yerussalem.

Beberapa isu yang dibahas dalam KTT Luar Biasa OKI ini adalah sebagai berikut:

1. Masalah perbatasan yang membuat wilayah Palestina semakin kecil dari waktu ke waktu.

2. Masalah pengungsi Palestina yang tidak bisa kembali ke tempat asalnya.

3. Masalah status kota Yerussalem yang diperebutkan Yahudi, Nasrani, dan Islam.

4. Masalah pemukiman ilegal Israel yang memakan wilayah Palestina.

5. Masalah keamanan

6. Masalah distribusi air bersih.

OKI terbentuk tepat sejak penyerangan Masjidil Aqsa pada tahun 1967. KTT Luar Biasa OKI tahun ini diharapkan menjadi solusi konkret penyelesaian penjajahan Israel terhadap Palestina yang menjadi 'hutang' tujuan OKI didirikan. Indonesia juga berharap jika upaya mendukung Palestina bukan sebatas seremonial belaka.

Add comment

Submit