Muslimahdaily - Saudi Arabia akan segera meluncurkan aplikasi umrah mulai tanggal 27 September mendatang. Aplikasi yang bernama “I’tamarna” ini akan mengatur jumlah masuknya jamaah umrah dan pengunjung ke Dua Masjid Suci.

Melansir dari Gulf News, Kamis (24/9), aplikasi yang dikembangkan oleh Kementrian Haji dan Umrah ini bekerja sama dengan Saudi Data dan Otoritas Kecerdasan Buatan di Arab. Bagi mereka yang ingin mengunjungi Makkah, Madinah serta melakukan Umrah dan shalat di dua Masjid Suci dapat merencanakan kunjungan mereka dari sebelumnya, hingga membuat reservasi layanan opsional seperti akomodasi, transportasi dan rekreasi.

Hal ini dilakukan oleh pemerintahan Arab Saudi guna menegakkan protokol kesehatan dan mencegah penyebaran virus corona agar tidak meluas yang tentunya sudah disetujui oleh Kementrian Kesehatan dan otoritas berwenang lainnya.

“Langkah ini akan terdiri dari sejumlah prosedur, termasuk memberikan jaminan bahwa jamaah atau pengunjung bebas dari virus corona. Aplikasi ini memungkinkan para peziarah dan pengunjung untuk memilih waktu yang tepat untuk pelaksanaan ritual sesuai dengan tanggal yang tersedia, serta untuk memilih layanan pendamping yang ingin disediakan untuk mereka,” ungkap Dr. Amr Al-Maddah, Kepala Perencanaan dan Strategi di Kementerian Haji dan Umrah.

Kementrian Haji dan Umrah memberikan detail lebih lanjut bahwa aplikasi akan tersedia baik untuk pengguna sistem operasi iOs maupun Android tujuh hari sebelum dimulainya fase pertama.

Sesuai dengan peraturan baru dari Kementrian Dalam Negeri, bahwa Umrah akan dimulai secara bertahap dan kunjungan ke dua Masjid Suci akan dibatasi jumlah jemaahnya mulai 4 Oktober besok.

Pada tahap pertama, Kementrian mengizinkan warga negara dan ekspatriat dari dalam negeri untuk melakukan umrah dengan kapasitas 30 persen atau 6.000 jemaah haji per hari.

Sedangkan untuk Jemaah haji asing akan diizinkan melakukan umrah dan mengunjungi dua Masjid Suci pada tahap ketiga yang dimulai 1 November mendatang.

Untuk melakukan pendaftaran nanti, data Jemaah haji dan pengunjung Masjidil Haram akan langsung terhubung dengan aplikasi “Tawakkalna”, aplikasi resmi yang dirilis Kementrian Kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kementrian menegaskan kepada para pengunjung pentingnya mematuhi tindakan pencegahan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan. Dalam hal ini, Kementrian menginginkan para tamu dan pengunjung bisa melaksanakan ibadah dengan cara yang aman, sehat serta terlindungi dari ancaman pandemi.