Muslimahdaily - Komunitas muslim di wilayah pelabuhan utara Kota Thessaloniki meminta izin untuk membangun masjid, namun hal tersebut ditolak oleh Kementerian Pendidikan dan Agama Yunani beralasan kurangnya dokumen dan detail teknis pembangunan.

Pengajuan ini awalnya dipimpin oleh Yayasan Macedonia-Thrace Muslims Education Culture Foundation sejak dua tahun lalu, dan baru-baru ini mendapatkan respon penolakan.

Didapati sekitar 300ribu muslim bermukim di Yunani, namun hingga saat ini negara yang terkenal penuh dengan kisah mitologinya ini merupakan negara satu-satunya di Eropa yang tidak memiliki masjid. Meskipun terdapat satu masjid di Athena yang pembangunannya tertunda birokrasi selama 14 tahun.

Masjid di Athena itu kini ditutup karena pembatasan sosial akibat Virus Corona. Dikutip dari laman Republika menurut informasi yang didapatkan dari Ahval, seorang anggota yayasan mengeluhkan tidak adanya tempat lain untuk beribadah.

“Yunani, yang tidak membuka masjid yang ada, juga tidak menunjukkan Muslim tempat lain untuk beribadah. Permohonan kami untuk melakukan ibadah di yayasan kami juga telah ditolak dengan alasan di luar peraturan hukum,” kata seorang anggota yayasan.

Turki mengutuk tindakan yang menolak hak komunitas muslim di Yunani ini, sebagaimana sejarah Yunani dengan Turki yang begitu dekat dengan adanya masjid Fethiye, peninggalan Turki Ottoman di wilayah Athena, masjid bersejarah yang dibiarkan terbengkalai.

Perseteruan ini juga sudah dimulai sejak lama, Turki seringkali mempertanyakan hak komunitas muslim di negara Yunani.

Perjanjian Perdamaian Lausanne 1923 menetapkan keseimbangan antara hak-hak agama etnis Turki di Trakia barat dan hak-hak komunitas Ortodoks Yunani di Istanbul. Namun, sengitnya hubungan keduanya, memaksa Yunani tidak mempercayakan etnis muslim Turki memilih Mufti melainkan mereka yang memilih sendiri.

Hingga kini, sulitnya akses untuk membangun masjid masih dirasakan banyak komunitas muslim yang tinggal di negara tersebut.