Muslimahdaily - Sekolah di Inggris memberikan gugatan hukum terhadap orang tua siswi muslim, karena menggunakan rok panjang di sekolah. Namun gugatan tersebut telah dicabut oleh pihak sekolah serta meminta maaf kepada keluarga siswi tersebut.
Dilansir dari Republika, Siham Hamud (12 tahun) mendapatkan perlakuan intimidasi karena agamanya yang terjadi pada Desember lalu di sekolah menengah Uxbridge, Hilingdon, London Barat. Sekolah memberitahu bahwa ia dapat bersekolah jika mengenakan rok yang lebih pendek.
Sekolah telah mengancam keluarga tersebut dengan tindakan hukum atas dugaan ketidakhadiran putri yang tidak sah. Namun, orang tua Siham selalu menyatakan bahwa rok pendek bertentangan dengan kepercayaan agama Islam. Setelah tiga bulan sekolah mengeluarkan ancaman hukum, namun gugatan tersebut telah dibatalkan. Sang ayah, Idris Hamud (55) merasa lega karena telah melalui masa yang sulit.
Mishcin de Reya, seorang pengacara keluarga siswi tersebut memberi pernyataan bahwa, Hamud mengatakan dia senang sekolah telah mendengar kekhawatiran keluarga.
“Kami sangat senang Siham bisa melanjutkan sekolahnya dengan mengamalkan keyakinannya, yakni mengenakan rok sepanjang pergelangan kaki dengan gaya yang sama seperti rok seragam sekolah sekarang,” kata Hamud, yang kami lansir dari laman Republika, Kamis (18/3).
Pihak sekolah juga telah mengirim surat permintaan maaf kepada keluarga tersebut. Sekolah juga menegaskan tidak akan mengambil tindakan hukum jika Siham tidak dapat bersekolah.
“Kami berterima kasih kepada sekolah atas kesediannya. Ini adalah masa yang sulit dan kami lega karena sekarang masalah sudah selesai. Kami berterima kasih atas dukungan yang kami terima dari masyarakat,” ujar dia.
Diketahui Siham mengenakan rok sepanjang pergelangan kaki ke sekolah selama bertahun-tahun. sebelumnya, ia diberi tahu gurunya bahwa seragam yang ia kenakan itu salah dan membuatnya sangat terkejut. Sekolah menyebutkan siswi harus mengenakan rok pendek hitam yang resmi dari sekolah.
Siham juga mengungkapkan rasa kecewanya akan pihak sekolah yang pernah menganggap bahwa salah satu nilai di agamanya adalah salah.
“Mereka tidak menerima saya karena agama saya dan itu salah. Saya merasa bingung dan kesal karena saya tidak bisa memakai apa yang saya inginkan sesuai keyakinan saya. Saya berharap mereka mengubah aturan itu sehingga para siswi Muslim dapat mengenakan rok seperti saya."
Sebelumnya peraturan sekolah tentang panjang rok diperkenalkan dua tahun lalu yang menyatakan bahwa siswi harus menggunakan rok pendek. Akan tetapi, keluarga Siham menyebut baru mengetahui perubahan ini. Siham tidak sadar telah melanggar aturan itu sampai diajak bicara oleh pihak sekolah pada Desember lalu. Lalu ia dipulangkan dan diizinkan sekolah jika mengenakan rok pendek.