Muslimahdaily - Rekha Krishnan, seorang dokter beragama Hindu melakukan tindakan yang mendapat banyak pujian dari warganet. Ia membacakan dua kalimat syahadat kepada pasien Muslim yang terkena COVID-19 dan sedang dalam keadaan kritis terbaring lemah di tempat tidur bangsal COVID-19 di India.
Diketahui, pasien tersebut juga meninggal setelah Rekha menyelesaikan syahadatnya dengan kalimat "La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah."
Dilansir dari Khaleej Times, Jumat (21/5), anggota keluarga dan kerabat memang tidak diizinkan masuk ke bangsal. Sehingga Rekha adalah satu-satunya orang dengan pasien bernama Beevathu yang berusia 56 tahun di saat-saat terakhirnya.
“Dia menderita radang paru-paru parah. Selama masuk rumah sakit, dia dalam kondisi yang buruk dan ditempatkan di ventilator. Kami mencoba yang terbaik tetapi setelah 17 hari, organnya mulai tidak berfungsi," katanya yang merupakan seorang spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Sevana di negara bagian Kerala, India Selatan.
“Tidak ada harapan. Kami berdiskusi dengan anggota keluarga, mereka memberikan persetujuan untuk melepaskannya dari ventilator dan menerima takdir tersebut,” tambahnya.
Ia mengaku membacakan kalimat syahadat kepada pasien tersebut secara spontan. Karena ia berpikir keluarga dari pasiennya pun pasti akan melakukan hal serupa jika berada di sana saat itu.
“Yang paling menyentuh saya adalah saat saya menyelesaikan kalimat itu, dia menghembuskan nafas terakhir. Cara ini terjadi, membuat saya merasa seseorang membuat saya melakukannya, seperti campur tangan Tuhan,” katanya melalui telepon dari Pattambi, Kabupaten Palakkad.
Tindakan yang dilakukan Rekha tersebut karena berkat pengasuhannya di UEA yang kaya budaya. Sebelumnya, ia memang besar dan mengenyam pendidikan di negara Muslim tersebut.
Dokter sekaligus mantan ekspatriat UEA ini memiliki dua anak, perempuan dan laki-laki, yang keduanya sedang berlibur bersama kakek-nenek mereka di Dubai.
“Saya memiliki ikatan yang kuat dengan UEA. Ini seperti rumah kedua,” katanya.
Ia berpendapat bahwa budaya India dan Islam adalah tentang menghormati orang lain. Rasa saling menghormati yang ia dapatkan di UEA, berasal dari orang-orangnya, dan mungkin itulah yang merupakan alasan mengapa ia sangat menghormati Islam sebagai sebuah agama.
Rekha juga menambahkan bahwa saat masa pandemi ini, terutama selama gelombang kedua di India, petugas kesehatan telah berperan sebagai anggota keluarga untuk pasien.
Selama pandemi ini, ia telah mengembangkan hubungan pribadi dengan pasien. Mengucapkan kalimat syahadat pun akan menjadi hal biasa, yang mungkin ia lakukan di hari lain. Jika perlu, menganggapnya seperti anggota keluarga.