Muslimahdaily - Polisi Israel mencegah warga Palestina untuk salat di Masjid Al Aqsa di Yerussalem Timur.
Sumber-sumber internal melaporkan polisi Israel menghentikan sebuah bus yang membawa jamaah dari kota Umm al-Fahm Palestina-Israel dalam perjalanan ke Masjid Al-Aqsa pada hari Selasa saat fajar. Tidak hanya itu para penumpang juga digeledah secara paksa oleh polisi.
Dua pemuda asal Palestina yang bernama Mohammed Taher Jabarin dari Umm Al-Fahm dan Muhammad Steiti dari Acre, dilaporkan ditangkap dalam perjalanan menuju Masjid Al Aqsa.
Penangkapan itu terjadi ketika warga Palestina dari Yerusalem Timur dan di dalam wilayah Israel mengeluarkan seruan untuk berziarah ke Masjid al-Aqsa sebagai respons atas serbuan pemukim Israel ke tempat suci yang terjadi pada hari Senin.
Gerakan Islam Raam, sebuah organisasi yang diilhami oleh Ikhwanul Muslimin, mendesak sayap kanan Israel untuk menahan diri dari memprovokasi konflik.
“Sayap kanan rasis baru-baru ini mencoba mengeksploitasi Masjid al-Aqsa untuk tujuan politiknya. Pelanggaran ini telah menyebabkan konflik di masa lalu dan dapat menyebabkan konflik jika fenomena itu berlanjut,” gerakan itu memperingatkan. Dilansir dari laman SindoNews.
Warga Palestina Israel sering bertikai dengan polisi Israel sebuah institusi yang mereka yakini mengambil peran pasif dalam menghentikan epidemi kekerasan senjata di dalam komunitas mereka.