Muslimahdaily – KICK OF uji klinis Vaksin Inavec dilaksanakan pada 27 Juni 2022 di Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya. Sebelumnya, Vaksin Inavec telah melalui beberapa tahapan uji klinis, mulai dari penelitian, formulasi, pengembangan, uji klinis fase ke-1 dan uji klinis fase ke-2.
Uji klinis fase ke-3 membutuhkan 4.005 subjek yang berusia di atas 18 tahun dan belum pernah divaksin. Subjek yang telah dikonfirmasi akan diuji secara fisik dan laboratorium. Setelah dinyatakan lolos dan mengisi surat persetujuan akan disuntikkan vaksin secara bertahap sebulan sekali. Pada bulan ketiga setelah penyuntikan vaksin pertama dan kedua, maka akan diambil sampel darah untuk menguji kekebalan tubuh. Proses pengujian akan terus dilakukan selama enam bulan. Selain itu, fase ke-3 uji klinis Vaksin Inavec juga melibatkan beberapa rumah sakit Indonesia, seperti RSUD dr. Soetomo, RS Paru, dan RS Universitas Airlangga. Keterlibatan rumah sakit dalam proses uji klinis ini adalah untuk memastikan efficacy dan memonitor adverse reaction dari VMP.
Vaksin yang diberi nama Vaksin Merah Putih dengan platform inactivated virus dengan nama Inavec oleh Presiden Joko Widodo ini dikembangkan oleh Universitas Airlangga yang berkolaborasi dengan penyedia fasilitas produksi PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Tim peneliti Vaksin Merah Putih berharap kemampuan vaksin ini menetralisir beberapa varian COVID-19 berada di atas angka 80%.
“Menurut kami vaksin ini mempunyai daya netralisir yang cukup tinggi. Hal ini berdasarkan dari uji reaktivitas netralisasi yang kami lakukan dalam beberapa varian,” Ungkap Fedik, Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih.
Setelah melalui uji klinis fase ketiga, Badan Pengawasan Obat dan Makanan BPOM akan menganalisis dan memproses persetujuan penggunaan darurat. Penny, selaku Kepala Badan POM mengungkapkan bahwa tidak harus menunggu sampai uji klinis, tetapi jika data sudah didapatkan bisa langsung berproses untuk dievaluasi. Penny juga berharap jika uji klinis ini bisa berjalan dengan baik.
“Badan POM akan terus mendampingi sehingga pelaksanaan uji fase 3 ini terus berjalan sesuai dengan tata cara uji klinik yang baik, sehingga datanya nanti valid,” tuturnya.
Vaksin Inavec juga telah mendapat fatwa halal oleh Majelis Ulama Indonesia. Tentunya hal ini diperlukan, mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama muslim, sehingga masyarakat akan lebih terdorong untuk melakukan vaksinasi.
Vaksin Inavec menjadi salah satu kolaborasi antara industri, akademisi/lembaga riset, dan pemerintah dan menjadi salah satu hal membanggakan yang dapat dilakukan oleh anak bangsa. Dengan adanya Vaksin Inavec ini, diharapkan dapat memberi manfaat booster bagi masyarakat. Selain itu, diharapkan agar vaksin ini tidak hanya menjadi alternatif pilihan untuk vaksin COVID-19 di Indonesia, tapi juga dapat menjadi produk ekspor kedepannya.