Muslimahdaily - Populasi Muslim di Inggris meningkat 44 persen dalam satu dekade, menurut angka sensus terbaru yang diterbitkan oleh Kantor Statistik Nasional (OSN) di Inggris tahun 2011 - 2021.
Dilansir dari laman arabnews.com, Muslim masih merupakan minoritas kecil dari keseluruhan populasi. Orang yang mengidentifikasi sebagai Muslim di Inggris dan Wales adalah 6,5% tahun lalu atau 3,9 juta orang, naik sebanyak 4,9% (2,7 juta orang) sejak tahun 2011.
Dalam angka yang menunjukkan bahwa Inggris telah melakukan diversifikasi dengan cepat sejak sensus terakhir pada tahun 2011, London kini menjadi dua pertiga etnis minoritas, sementara kota-kota besar lainnya seperti Leicester, Luton, dan Birmingham telah menjadi rumah bagi “mayoritas minoritas”, didorong oleh peningkatan yang signifikan dalam Komunitas Asia dari Pakistan, Bangladesh, India dan Afrika Timur.
Adapun fakta terbaru berdasarkan data yang dimuat dilaman islamchannel.tv, Pada tahun 2011, otoritas lokal dengan populasi Muslim tertinggi adalah Tower Hamlets di London Raya (39,9%, naik dari 38,0% pada tahun 2011). Area lain dengan persentase tinggi orang yang merespons sebagai “Muslim” termasuk Blackburn dengan Darwen (35,0%) dan Newham (34,8%).
London tetap menjadi wilayah paling beragam di Inggris pada tahun 2021, dengan lebih dari seperempat (25,3%) melaporkan agama selain "Kristen".
Tempat dengan jumlah orang terbanyak yang mengatakan "tidak beragama" adalah tiga kota di Wales selatan, Brighton and Hove dan Norwich. Mereka berada di antara 11 wilayah di mana lebih dari separuh penduduknya tidak beragama, yang sebagian besar memiliki populasi etnis minoritas yang relatif rendah.
Tempat-tempat dengan populasi yang lebih tinggi dari latar belakang etnis minoritas, seperti Harrow, Redbridge dan Slough, memiliki jumlah orang yang tidak beriman paling sedikit.
The Muslim Council of Britain (MCB) mengatakan sementara Islam terus menjadi kelompok agama non-Kristen terbesar, semua pemimpin agama memiliki alasan untuk introspeksi karena mereka yang mengidentifikasi sebagai 'tidak beragama' telah meningkat.
“Meningkatnya jumlah responden yang menyatakan, ‘tidak beragama’ – dari 25% di tahun 2011 menjadi 37% di tahun 2021 – menjadi penyebab introspeksi bagi para pemimpin agama: bagaimana cara orang memenuhi pencarian alami akan spiritualitas?” kata Sekretaris Jenderal MCB Zara Mohammed.