Ribuan Massa di Inggris Turun ke Jalan Melawan Aksi Anti-Muslim dan Antiimigran

Demonstrasi Aksi Anti-Muslim dan imigran di Inggris( Foto : Firstpost.com )

Muslimahdaily - Ribuan massa turun ke jalan di sejumlah kota di seluruh Inggris setelah seminggu terjadi kerusuhan serangan rasis kejam yang menargetkan kaum Muslim dan imigran. Demonstrasi ini terjadi pada Rabu (7/8/2024). Aksi berlangsung di London utara, Bristol, dan Newcastle. Sebagian besar berlangsung damai, sementara demonstran lainnya dengan lantang meneriakkan "pengungsi diterima di sini".

Dilansir The Guardian, polisi mengerahkan mobilisasi terbesar mereka untuk mengantisipasi kekacauan sejak kerusuhan tahun 2011 pada Rabu (7/8/2024), mengatakan banyak pertemuan yang direncanakan berpotensi menjadi kekerasan.

Untuk diketahui, kerusuhan yang tengah terjadi di Inggris dipicu oleh misinformasi daring. Misinformasi tersebut menyebutkan tersangka penusukan yang menewaskan tiga gadis kecil di Southport pada tanggal 29 Juli, Axel Rudakubana adalah seorang imigran Muslim. Dilansir dari Times, Axel Muganwa Rudakubana lahir di Cardiff, Wales, Inggris. Orang tuanya berasal dari Rwanda, Afrika dan mereka telah menetap di Inggris sejak 2002.  Ia juga dilaporkan memiliki seorang kakak laki-laki. Keluarga Rudakubana telah tinggal di Southport sejak 2013.

Akibat rumor yang beredar tersebut kerusuhan pun tak terhindarkan. Masjid dan hotel yang menampung imigran termasuk sasaran empuk kericuhan tersebut. Beberapa toko dibakar dan dijarah. Pada hari Rabu, di jalan-jalan utama di seluruh Inggris pemilik toko telah menutup jendela dan menutup lebih awal untuk mengantisipasi kekerasan lebih lanjut.

Melansir dari BBC, Rabu (7/8/2024), aksi ini berlangsung di berbagai wilayah di Inggris. Di Liverpool, ratusan orang berkumpul di luar kantor layanan suaka untuk mendukung para pengungsi dan imigran. Kemudian Di London, Kepolisian Metropolitan mengatakan ribuan orang telah menghadiri protes di Walthamstow dan North Finchley. Lalu sekitar 1.500 demonstran berkumpul di Bristol. Jalanan dipenuhi oleh anggota serikat pekerja, anti-fasis, dan anggota komunitas kulit hitam dan Asia.

Di Newcastle, sekitar 1.000 demonstran yang sebagian besar Muslim memadati trotoar di depan Beacon Centre, tempat bisnis layanan imigrasi. Kemudian dalam video yang beredar di media sosial yang diketahui berlokasi Accrington, menunjukkan para pengunjung pub berpelukan dengan umat Muslim di jalan-jalan kota. 

Sementara itu di Southampton, 300 dan 400 orang berkumpul di Grosvenor Square, meneriakkan "rasis pulanglah" dan "rasisme singkirkan dari jalanan kami". Sekitar 10 pengunjuk rasa anti-imigrasi juga tiba di daerah tersebut dengan kedua kelompok dipisahkan oleh polisi dan hanya satu yang ditangkap.

 

Add comment

Submit