Muslimahdaily - Pesta olahraga terbesar di dunia telah berakhir 11 Agustus 2024 lalu. Paris adalah saksi ketangguhan dan kerja keras para atlet, di mana mereka bersaing untuk meraih medali. Dari 29 atlet Indonesia yang bertanding di Olimpiade Paris 2024, tiga di antaranya berhasil memboyong medali emas hingga perunggu.
Kontingen Indonesia itu meraih tiga media melalui tiga cabang olahraga yang berbeda. Perolehan dua medali emas dan satu perunggu dalam Olimpiade Paris 2024 membuktikan bahwa Indonesia tidak pernah absen membawa pulang medali sejak tahun 1988. Medali pertama Indonesia berupa perunggu dipersembahkan oleh Gregoria Mariska Tunjung dari cabang olahraga bulu tangkis kategori nomor tunggal putri.
Sementara itu, medali kedua berupa emas diraih oleh Veddriq Leonardo. Atlet dari cabang olahraga panjat tebing nomor speed putra itu memperoleh emas pertama bagi Indonesia. Kemenangan ini didapat setelah Veddriq mengalahkan atlet Wu Peng asal China. Dan akhirnya, Vedriq finish dengan catatan Waktu 4,75 detik, beda tipis 0,02 detik dengan lawannya yang memperoleh 4,77 detik.
Menyusul Veddriq, Rizki Juniansyah turut menyumbangkan emas untuk Indonesia dari cabang angkat besi 73 kg. Ia unggul di clean & jerk, sehinggga berhasil mengangkat total 354 kg. Rizki unggul dari atlet Thailand, Wichuma Weerapon yang mengangkat 196 kg dan sempat menyamai poin Rizki di 346 kg sebelum percobaan kedua.
Berikut profil tiga atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia.
1. Profil Gregoria Mariska Tunjung
Gregoria Mariska Tunjung yang kerap disapa Jorji, lahir pada 11 Agustus 1999. Dia adalah pemain bulu tangkisyang kini berada di peringkat ke-12 BWF. Di usia 14 tahun, Gregoria sudah bergabung dengan Pelatnas Cipayung pada 2013 dan tetap menjadi bagian dari tim nasional hingga kini.
Hanya dalam tiga tahun latihan di Pelatnas, Gregoria berhasil menjadi juara dunia junior BWF pada 2017 di Yogyakarta. Tidak hanya itu, ia juga meraih banyak prestasi lainnya di berbagai ajang internasional, termasuk Kejuaraan Junior Asia, Piala Sudirman, Asian Games, Sea Games, Australia Terbuka, hingga tur dunia BWF. Gregoria bahkan mendapatkan penghargaan di Indonesian Sport Awards 2018 sebagai anggota Tim Bulu Tangkis Putri Indonesia yang sukses di Asian Games.
2. Profil Veddriq Leonardo
Veddriq Leonardo lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 11 Maret 1997. Atlet berusia 27 tahun ini memulai karier panjat tebing sejak masa SMA dengan nomor boulder sebagai awal percobaannya. Namun, seiring berjalannya waktu, Veddriq beralih ke nomor speed dan mengikuti turnamen nasional pertamanya di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau pada 2014. Meski tidak berhasil menjadi juara, ia tetap menunjukkan potensi dengan finis di delapan besar.
Prestasinya di dunia panjat tebing semakin bersinar dengan enam kali kemenangan di Climbing World Cup IFSC, yaitu dua kali pada 2021, 2022, dan 2023. Veddriq juga berhasil membawa pulang medali emas di Asian Games 2018 dan medali perak di Asian Games 2022 dalam nomor speed relay.
3. Profil Rizki Juniansyah
Rizki Juniansyah lahir pada 17 Juni 2003 dan memulai kariernya di dunia angkat besi dengan meraih medali di berbagai kejuaraan daerah, seperti PPLP 2018, Popda, Porprov, dan PON. Di level internasional, ia telah memenangkan medali emas di Kejuaraan Asia Junior 2022 di Uzbekistan, Kejuaraan Dunia Junior 2021 di Uzbekistan, dan 2022 di Heraklion. Prestasi lainnya termasuk medali perak di SEA Games 2021, medali emas di SEA Games 2023, medali perak di Kejuaraan Asia 2024 di Uzbekistan, serta medali emas di Kejuaraan Dunia 2024 di Thailand.