Muslimahdaily - Nur Fatia Azzahra (22), seorang tunadaksa yang memiliki keterbatasan fisik, telah menunjukkan bahwa tidak ada rintangan yang tak dapat dilalui dengan tekad dan semangat pantang menyerah. Di masa kecilnya, Fatia mengalami perundungan karena kondisi yang berbeda. Namun, ejekan dan cibiran tidak pernah menghentikan semangatnya untuk mengejar mimpi.
Fatia dinyatakan lolos dan layak mengikuti pendidikan pembentukan Bintara Polri melalui jalur disabilitas untuk Tahun Anggaran 2024. Fatia mengungkapkan bahwa dirinya difabel sejak lahir. Pengalaman perundungan dan bimbingan orang tua, menurutnya, menjadi faktor yang membentuk mentalnya hingga menjadi kuat.
"Ketika SD, saya pernah di-bully karena tidak bisa bermain voli, berupa bullying verbal. Saya hanya bisa menangis dan menceritakan kepada orang tua mengapa saya di-bully oleh teman-teman," ungkap Fatia kepada wartawan di Sepolwan RI, Ciputat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (19/2024).
Fatia juga memiliki prestasi cemerlang di bidang akademik,
“(IPK-nya) 3,56, saya kuliah 3 tahun 8 bulan di UII Jogja Fakultas Psikologi. Saya ingin membuktikan bahwa kekurangan itu tidak menghalangi, bahwa yang berkebutuhan khusus itu juga bisa," tutur Nur Fatia Azzahra, tulisan dalam akun X @ @DivHumas_Polri.
Kini, Fatia berdiri tegak sebagai calon Polisi Wanita (Polwan). Perjalanan penuh tantangan telah menginspirasi banyak orang, khususnya mereka yang hidup dengan disabilitas. Dengan dukungan keluarga dan keyakinan kuat pada kemampuannya sendiri, Fatia berhasil melewati berbagai rintangan, baik fisik maupun mental, untuk mencapai titik ini.
Dari kisah Fatia kita belajar bahwa segala bentuk keterbatasan tidak seharusnya menjadi penghalang dalam meraih cita-cita.