Muslimahdaily - Sebuah koalisi yang terdiri lebih dari 150 pemimpin, cendekiawan, dan lembaga Islam berpengaruh di seluruh dunia telah mengeluarkan seruan tegas kepada negara-negara mayoritas Muslim untuk mengambil langkah konkret dalam menyikapi krisis kemanusiaan di Gaza. Pernyataan bersama ini mendesak adanya tindakan diplomatik dan ekonomi yang signifikan, termasuk pembatalan total Perjanjian Abraham (Abraham Accords).

Deklarasi yang dipublikasikan pada 10 September 2025 tersebut menyoroti kegagalan komunitas internasional dalam menghentikan agresi terhadap warga Palestina. Para penandatangan berpendapat bahwa negara-negara Muslim memiliki "kesempatan unik, otoritas hukum, dan landasan moral" untuk memberikan tekanan nyata kepada Israel.

"Urusan internasional yang berjalan seperti biasa terbukti tidak berhasil," demikian bunyi kutipan dari pernyataan tersebut, sebagaimana dilansir dari laman MuslimMatters.org.

"Kami percaya bahwa pemerintah negara-negara mayoritas Muslim tidak seharusnya menunggu 'komunitas internasional' untuk menumbuhkan hati nurani."

Empat Tuntutan Utama

Pernyataan bersama ini menguraikan empat tuntutan utama yang ditujukan kepada para pemimpin negara-negara Muslim sebagai wujud solidaritas nyata bagi Palestina.

1. Pemutusan Hubungan Diplomatik dan Ekonomi Seruan paling mendasar adalah penghentian semua bentuk hubungan ekonomi, diplomatik, intelijen, dan militer dengan pemerintah Israel. Secara spesifik, tuntutan ini mencakup pembatalan penuh "Abraham Accords", perjanjian normalisasi yang sebelumnya telah ditandatangani oleh beberapa negara Arab.

2. Pertimbangan Embargo Minyak dan Gas Para pemimpin Muslim ini mendorong adanya pertimbangan serius untuk melakukan embargo penjualan minyak dan gas global yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan dukungan kepada pemerintah Israel. Langkah ini dipandang sebagai salah satu bentuk tekanan ekonomi yang paling signifikan.

3. Penutupan Wilayah Udara dan Pangkalan Militer Tuntutan selanjutnya adalah melarang penggunaan wilayah udara dan pangkalan militer di negara-negara Muslim untuk tujuan apa pun yang mendukung Israel. Hal ini bertujuan untuk membatasi ruang gerak logistik dan militer pihak Israel.

4. Misi Bantuan Diplomatik Terpadu ke Gaza Koalisi ini juga menyerukan pengorganisasian sebuah misi diplomatik terpadu ke perbatasan Gaza. Misi ini diharapkan melibatkan pejabat senior pemerintah yang secara pribadi memimpin konvoi bantuan dan menolak untuk pergi hingga Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan tanpa batas masuk secara bebas melalui jalur darat.

Langkah ini, yang informasinya turut disebarluaskan oleh lembaga seperti Council on American-Islamic Relations (CAIR), merupakan eskalasi dari seruan-seruan sebelumnya. Hal ini menunjukkan meningkatnya urgensi dan keprihatinan di kalangan tokoh-tokoh Muslim global terhadap situasi di Palestina, yang mencerminkan suara keprihatinan umat yang melintasi batas negara.