Muslimahdaily - Diskriminasi dan tindakan rasis yang berbau Islamopobhia terus terjadi di seluruh pelosok bumi. Kali ini hal tidak menyenangkan menimpa seorang muslim asal India yang dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja di Kolkata, India, hanya karena dia memelihara janggut.
Mohd Ismail telah bekerja di perusahaannya, Adhunik Group of Industries (mines) selama enam tahun. Dia pun sudah menjabat sebagai manajer umum di perusahaan tersebut. Tahun lalu Ismail menjalankan ibadah haji dan seperti kebanyakan orang lainnya, dia pun memelihara janggut setelah pulang dari tanah suci. Namun keputusannya itu malah membuat dirinya dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja.
“Saya mulai memelihara janggut sekembali dari ibadah haji tahun lalu. Sejak saat itu, gaji saya dipotong setengah dan tahun ini pada bulan Maret tanpa pemberitahuan sebelumnya, saya dipecat dari pekerjaan saya,” kata Ismail, seperti dikutip dari laman Rima news.
Meski Ismail mengklaim dirinya dipecat karena janggut yang dipeliharanya, namun perusahaan Ismail berkilah dan berusaha membela diri soal keputusan mereka tersebut. Perusahaan tersebut menuduh bahwa Ismail telah mengancam akan merusak dan merampok kantor mereka.
Ismail kemudian membalikkan semua tuduhan dari bekas perusahaannya itu dengan mengatakan bahwa saat ia meminta gajinya yang belum dibayarkan, perusahaan malah memerintahkan petugas keamanan untuk menyeretnya keluar. Saudara laki-laki direktur perusahaan bahkan memanggilnya dengan sebutan teroris.
Atas perlakuan yang diterimanya, Ismail sudah mengajukan tuntutan mengenai hal ini dan juga telah melapor ke Komisi Hak Asasi Manusia setempat. Namun usahanya ini tidak digubris sama sekali. Tidak ada tindakan lanjutan yang dilakukan oleh tuntutan yang diajukannya.
Masalah ini baru menemui jalan terang setelah diperdebatkan di Majelis West Bengal. Hal ini akhirnya membuat Ismail mendapatkan SMS dari perusahaan yang menginformasikan bahwa mereka akan segera membayar penuh gaji yang belum dibayarkan. Akan tetapi, Ismail ingin keadilan ditegakkan atas dirinya dan dia telah mengajukan tuntutan ke Pengadilan Tinggi Kalkuta agar perusahaan tempatnya bekerja dulu mengajukan permohonan maaf atas hal ini.
Tak hanya Ismail, beberapa waktu lalu seorang muslim lulusan S2, Zeshan Ali Khan juga ditolak saat melamar di salah satu perusahaan ekspor berlian ternama yang berbasis di Mumbai, India.