Muslimahdaily - Para ulama berbeda pendapat dalam meriwayatkan tempat Nabi Adam dikuburkan. Riwayat yang paling masyhur adalah ia dikebumikan di sebuah gunung tempat pertama kali dirinya mendarat setelah diturunkan dari surga, yakni di wilayah India. Riwayat masyhur lainnya adalah di Gunung Abu Qubais, Makkah.
Diriwayatkan pula, bahwa ketika pada masa Nabi Nuh terjadi banjir besar, Nabi Nuh membawa jasad Nabi Adam dan Hawa di dalam sebuah peti, lalu ia menguburkan mereka di Baitul Maqdis. Ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.
Lalu riwayat lain dari Ibnu Asakir menyebutkan bahwa kepala Nabi Adam berada di Masjid Ibrahim, sedangkan kedua kakinya berada di Shakhrah, Baitul Maqdis.
Hawa wafat setahun setelah Nabi Adam meninggal.
Usia Terakhir Nabi Adam
Mengenai usia Nabi Adam, para ulama juga berbeda-beda pendapat. Menurut riwayat dari Ibnu Abbas dan Abu Hurairah secara marfu’, usia Adam yang tertulis dalam lauhul mahfuz adalah seribu tahun.
Riwayat ini tidak dapat dinafikkan dengan keterangan yang ada di Kitab Taurat yang menyebutkan bahwa Nabi Adam hidup selama 930 Tahun, karena keterangan itu terbantahkan dengan kebenaran yang berada di tangan kaum muslimin, dan kebenaran itu terjaga dengan baik oleh mereka.
Namun, jika keterangan mereka memang benar adanya dan terjaga dari tangan-tangan jahil yang mengubah Kitab suci mereka sendiri, maka bisa saja keterangan itu disandingkan dengan keterangan dari hadist Nabi shalallahu alaihi wa sallam.
Keterangan mereka yang menyebutkan bahwa Nabi Adam hidup selama 930 tahun adalah perhitungan menurut tahun Masehi, dan bila dihitung menurut berputarnya bulan atau tahun Hijriah maka menjadi 957 tahun. Itu adalah masa yang dihabiskan oleh Nabi Adam selama tinggal di bumi setelah diturunkan dari surga.
Kemudian, masa itu ditambah dengan 43 tahun masa yang dihabiskan oleh Nabi Adam selama tinggal di surga sebelum diturunkan ke bumi. Keterangan masa tinggal Adam di surga itu disebutkan oleh Ibnu Jarir dan ulama lainnya. Dengan begitu, jika keduanya digabungkan maka usia Nabi Adam sepanjang hidupnya adalah seribu tahun.
Atha Al-Khurusan menuturkan, “Ketika Nabi Adam meninggal dunia, seluruh makhluk dari berbagai bangsa dan jenis menangis selama tujuh hari tujuh malam,” Riwayat Ibnu Asakir.
Para Penerus Nabi Adam
Setelah Nabi Adam meninggal, seluruh tanggung jawabnya ditanggung oleh Seth, sang anak. Seth ini juga merupakan seorang Nabi, karena menurut keterangan dari hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya, dari Abu Dzar secara marfu’, bahwa ia diberikan lima puluh shahifah sebagai ajarannya.
Setelah Seth meninggal, Enos lah yang mengambil alih tanggung jawab tersebut. Ia menjalankan amanah dengan baik. Kemudian setelah Enos meninggal, ia mempercayakan pada anaknya bernama Kenan. Kenan kemudian meninggal dan digantikan oleh Mahlaeel, anaknya.
Menurut orang-orang di Persia, Mahlaeel adalah seorang raja yang menguasai tujuh wilayah, dan ia juga orang pertama yang menebang pohon, membangun kota-kota juga membangun sejumlah benteng yang besar. Ia juga dianggap sebagai orang yang pertama kali membangun Kota Babilonia dan Kota Suci Aqsah.
Mahlaeel juga dipercaya pernah mengalahkan iblis beserta pasukannya dan mengusir mereka ke pulau-pulau terpencil dan gua-gua, ia juga membunuh sejumlah pasukan dari bangsa jin. Ia memiliki mahkota yang sangat besar, dan ia adalah seorang orator yang luar biasa, berkuasa di kerjaannya hingga empat puluh tahun.
Saat Mahaleel meninggal, tanggung jawab pada akhirnya diberikan kepada anaknya Yareed. Namun, ketika Yareed tengah menghadapi hari-hri akhirnya, ia memberikan tanggung jawab kepada Henokh. Menurut riwayat, Enokh lah yang dikenal sebagai Nabi Idris. Wallahu a’lam.
Sumber: Kisah Para Nabi, Imam Ibnu Katsir