Muslimahdaily - Anak adalah anugerah yang diberikan oleh Allah Yang Maha Pengasih kepada para orang tua. Anak juga merupakan ujian terberat, karena tanggung jawab yang amat besar terhadap masa depannya di dunia.
Mengasihi dan menyayangi anak sangat dianjurkan dalam islam, karena baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, manusia yang paling mulia di seluruh alam semesta ini, sesungguhnya amat mencintai anak-anak.
Pernah diriwayatkan oleh Abu Al-‘Ash bi Rabi’ah bin ‘Abdu Syamsi, bahwa pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang sholat, beliau menggendong Umamah binti Zainab binti Rasulullah shallallhu 'alaihi wasallam di lehernya. Saat sujud, beliau meletakkannya di lantai dan menggendongnya kembali ketika berdiri (HR. Bukhari no. 486).
Terdapat pula hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Bukhari dan Al-Imam Muslim, bahwa Anas bin Malik Radhiyallahu anhu pernah berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Aku pernah ingin memanjangkan sholat, namun aku mendengar tangisan bayi. Maka, aku pendekkan sholatku, karena khawatir akan memberatkan ibunya.”
Kedua hadits tersebut membuktikan betapa pentingnya menunjukkan rasa kepedulian terhadap anak-anak yang ada di sekitar kita. Hendaknya kita juga tidak memilih-milih rasa kasih dan sayang kita terhadapap anak siapapun, termasuk kepada anak yatim. Rasulullah bahkan mengambarkan akan berada pada tempat yang sejajar ia dan pemelihara anak yatim kelak di surga. Beliau bersabda, “Aku dan para pemelihara anak yatim akan seperti ini di surga kelak,” seraya mensejajarkan kedua jarinya (HR Bukhori)
Sebagai pemimpin yang amat besar rasa sayangnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam paling tidak tahan bila mendengar tangis pilu dan rengekan anak kecil, sehingga akan melakukan yang terbaik demi meredakan kesedihan sang anak. Suatu ketika Rasulullah melewati rumah putrinya, Fatimah Radhiyallahu anha dan mendengar tangisan cucu kesayangan beliau, Husein bin Ali Radhiyallahu anhu. Maka beliau berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa tangisannya (Husein) menggangguku?” Dengan sigap, Rasulullah memangku Husein di atas lehernya dan berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka cintailah dia.”
Dalam kisah yang lain menyebutkan, bahwa ketika Ja’far bin Abu Tholib Radhiyallahu anhu terbunuh dalam peperangan Mut’ah, sehingga Rasulullah menjadi sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah Ja’far dan menjumpai istrinya, Asma bin Umais yang sedang membuat roti, sekaligus memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau berkata, “Suruh kemarilah anak-anak Ja’far.” Ketika mereka semua berkumpul, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencium mereka satu per satu.
Sungguh tak pantas, bila orang tua tidak memberikan kasih sayang yang amat dibutuhkan sang anak dan malah mendidik mereka dengan cara yang tidak seharusnya. Ingatlah kisah Al-Aqraa bin Harits yang ditegur oleh Rasulullah karena ketika ia bertemu dengan beliau yang sedang mencium Hasan bin Ali Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempuyai sepuluh anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka sekalipun.” Dengan tegas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan disayangi.”
Wallahu’alam...