Muslimahdaily - Dikisahkan ketika Nabi Ya’qub akhirnya sampai di negeri tujuan perantauannya, yakni negeri Harran, ia langsung mengunjungi kediaman pamannya, Laban.
Sesampainya di rumah sang paman, Laban langsung memperkenalkan Nabi Ya’qub kepada dua putrinya. Putri pertamanya bernama Lea dan putri keduanya bernama Rachel.
Nabi Ya’qub pun langsung terpesona dengan paras Rachel, yang usianya terpaut lebih muda darinya. Laban menyetujui pilihan Nabi Ya’qub tetapi dengan syarat, dirinya harus menggembalakan dombanya selama tujuh tahun. Nabi Ya’qub tanpa ragu menerima syarat tersebut dan merasa tidak keberatan sama sekali.
Tujuh tahun pun berlalu dengan cepatnya, Nabi Ya’qub mendatangi Laban untuk menagih janjinya. Laban yang mendengar permintaan jelas dari Nabi Ya’qub, langsung membuat banyak makanan serta mengundang masyarakat sekitar untuk datang ke rumahnya. Pada malam itu, acara pernikahan sudah siap untuk dilangsungkan.
Keesokan paginya setelah pernikahan sudah selesai, Nabi Ya’qub terkejut lantaran pengantin perempuan yang dinikahkan dengannya bukannya Rachel melainkan sang kakak, Lea. Lea merupakan anak tertua yang memiliki penglihatan yang lemah serta penampilannya tidak semenarik sang adik.
Nabi Ya’qub pun mendatangi Laban kemudian berkata, “Mengapa kamu mengingkari janjimu sendiri, bukankah putri yang kamu tunangkan denganku dahulu adalah Rachel?”
“Adat kebiasaan di wilayah ini tidak memperbolehkan seorang adik perempuan menikah terlebih dahulu dari pada kakaknya. Apabila kamu benar-benar menyukai adiknya, maka bekerjalah kembali selama tujuh tahun, dan setelah itu aku akan menikahkan dengan Rachel,” jawab Laban kembali memberikan persyaratan baru kepada Nabi Ya’qub.
Demi mendapatkan tambatan hatinya, Nabi Ya’qub pun rela bekerja selama 7 tahun lagi. setelah waktu yang ditetapkan itu telah berlalu, Nabi Ya’qub pun menikahi Rachel. Maka kedua kakak beradik itu sama-sama menjadi istri dari Nabi Ya’qub. Karena ketika itu belum ada larangan menikahi adik beradik dan hukum ini baru dimasukkan kelak disaat Kitab Taurat turun pada zaman Nabi Musa Alaihissalam.
Setelah itu, Laban menghadiahkan setiap putrinya seorang pelayan wanita. Budak wanita yang dihadiahkan kepada Lea bernama Zilpa, sedangkan untuk Rachel bernama Bilha.
Dari pernikahan Nabi Ya’qub dengan Rachel, dikarunai seorang anak laki-laki tampan dan rupawan yang kemudian diberikan nama Yusuf.
Perjuangan untuk mendapatkan Yusuf tidak semudah itu, Rachel terus memanjatkan doa kepada Allah ta’ala untuk segera diberikan keturunan karena sang kakak sudah diberikan banyak keturunan sebelumnya.
Setelah akhirnya mengandung Yusuf, barulah Rachel merasa menjadi seorang wanita yang sempurna karena dapat memberikan keturunan kepada Nabi Ya’qub dari rahimnya sendiri.
Wallahu ‘alam.