Bakti Kepada Ibu, Kisah Pemuda yang Tinggal Diantara Langit dan bumi

Muslimahdaily - Ada sebuah kisah yang begitu menarik, tentang ajaibanya doa seorang ibu untuk anaknya, kisah ini terjadi pada masa Nabi Sulaiman, dikutip dari kitab An – Nawadir karya Syaikh Syihabuddin al – Qalyubi.

Dikisahkan saat itu nabi Sulaiman sedang melayang – layang di atas laut bersama hembusan angin, atas izin Allah nabi Sulaiman mampu mengendalikan angin tersebut. Sampai pada suatu daerah angin berhembus sangat kencang. Kemudian beliau memerintahkan angin untuk menghentikan hembusaannya.

Anginpun seketika berhenti berhembus.

Lalu Nabi Sulaiman memerintahkan segerombolan jin menyelam untuk melihat ada apa di dasar laut.

Betapa terkejutnya mereka setelah menemukan sebuah kubah indah yang terbuat dari batu zamrud dan tidak berpintu. Kemudian mereka melaporkan temuan tersebut kepada Nabi Sulaiman, lalu beliau segera memerintahkan untuk mengangkat kubah itu. Nabi Sulaiman kemudian berdoa kepada Allah agar rahasia dari benda itu tersingkap.

Beberapa saat kemudian kubah tersebut terbuka, nampaklah seorang pemuda yang sedang bersujud.

Nabi Sulaiman bertanya, “Apakah kau dari bangsa jin atau malaikat ?”

“Tidak…!” Jawabnya. “Aku adalah manusia biasa.”

“Kenapa gerangan engkau bisa mendapatkan kemulian yang begitu besar dari Allah…?”

“Aku taat pada perintah ibuku, saat itu aku mempunyai seorang ibu yang sudah lanjut usia. Aku selalu menggendongnya kemana pun ibu hendak pergi. Sebelum meninggal ibuku berdoa kepada Allah ‘Ya Allah, limpakanlah pada anakku rizki yang baik dan jadikan kediamannya sesudah matiku bukan di bumi dan bukan pula di langit. Suatu saat setalah ibuku meninggal, aku berjalan di tepi pantai dan melihat kubah berwarna putih terbuat dari batu zamrud. Tiba – tiba kubah itu terbuka dan aku masuk ke dalamnya, kemudian kembali tertutup,” tutur pemuda sholeh itu.

“Bagaimana kau makan dan minum di dalam sini…?” tanya Nabi Sulaiman.

“Saat didalam kubah aku tidak tahu sedang berada dimana, di bumi ataukah di langit, Allah senantiasa memberikan rezeki, bila aku lapar maka akan tumbuh pohon yang berbuah, Air yang lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, lebih segar dari es memancar dari kubah, kemudian aku menyantap hidangan tersebut sampai puas, setelah kenyang semua hidangan itu menghilang.”

“Bagaimana kau tahu siang dan malam…?” tanya Nabi Sulaiman yang sangat penasaran.

“Bila waktu fajar akan tiba, kubah ini akan memutih dan bersinar. Bila masuk waktu malam, kubah ini menjadi gelap. Dengan ini aku mengetahui siang malam.”

Belum hilang rasa penasaran Nabi Sulaiman, kubah tersebut tiba – tiba menutup, lalu kembali ke dasar laut.

Begitu besar keistimewaan yang Allah berikan bagi mereka yang bersyukur atas karunia berupa ke dua orangtua yang begitu mencintai dan merawatnya sedari kecil. Marilah jangan henti selalu berusaha membalasnya, walau kasihnya tak akan terbalas sepanjang masa.

Add comment

Submit