Muslimahdaily – Pada kenyataannya, jalan hidup manusia tidak selalu mulus dan lancar-lancar saja. Sering kali kita harus berhadapan dengan berbagai cobaan dan memaksa diri sendiri untuk bersabar.
Para Nabi sekalipun menghadapi banyak jalan terjal dalam mengemban risalah Allah. Selain para Nabi, orang-orang saleh juga tidak mungkin lepas dari ujian Allah subhanahu wa ta’ala.
Yang harus selalu kita ingat, hidup sejatinya adalah panggung ujian. Orang beriman pasti akan diuji dengan keburukan dan kebaikan selama ia masih hidup.
Sebagai orang yang beriman kepada-Nya, kita pun diperintahkan untuk senantiasa bersabar dan bertawakal selama menjalani ujian hidup, karena dengan kesabaran dan tawakal seluruh ujian atau cobaan dan musibah tersebut bisa dilalui dengan baik, membawa kebaikan, dan keberkahan.
1. Meningkatnya Iman dan Kasih Sayang Allah
Pada hakikatnya, ujian dan cobaan merupakan cerminan kasih sayang dan keadilan dari Allah untuk para hamba-Nya yang beriman. Allah tidak rela menimpakan azab yang pedih di akhirat kelak, sehingga Ia menggantinya dengan menimpakan berbagai cobaan di dunia yang juga berfungsi sebagai penggugur segala dosa-dosa.
"Setiap jiwa pasti akan mati. Dan, Kami uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan; kepada Kamilah kalian kembali." (QS al- Anbiya' [21]: 35).
2. Merupakan Ciri-ciri Mukmin Sejati
Dalam hadits, Rasulullah menjelaskan karakteristik mukmin sejati yang beruntung di dunia dan di akhirat. Yakni :
"Sungguh mengagumkan perihal orang mukmin; semua hal yang menimpa mereka membuahkan kebaikan yang itu tidak didapatkan oleh selainnya: jika ia mengalami kelapangan atau kebaikan ia bersyukur, maka itu baik buatnya. Dan, jika ia mengalami kesempitan atau keburukan ia bersabar, maka itu juga baik buatnya." (HR Muslim dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan RA).
3. Belajar Menjadi Tawakal dan Mengelola Rasa Cemas
Dengan menyandarkan hati kepada Allah saat menghadapi satu masalah atau musibah, pertolongan Allah akan semakin dekat dari kita. Meskipun bukan hal yang mudah, mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah subhanahu wa ta’ala dapat menjauhkan kita dari rasa cemas dan khawatir berlebihan.
"Sungguh mengagumkan perihal orang mukmin; semua hal yang menimpa mereka membuahkan kebaikan yang itu tidak didapatkan oleh selainnya: jika ia mengalami kelapangan atau kebaikan ia bersyukur, maka itu baik buatnya. Dan, jika ia mengalami kesempitan atau keburukan ia bersabar, maka itu juga baik buatnya", (HR Muslim dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan RA).
Keutamaan-keutamaan di atas mengingatkan kita akan hal-hal indah di balik sulitnya bersabar. Maka dari itu sabar termasuk dari sebagian iman, sama seperti kedudukan kepala bagi badan. Tidak ada iman bagi orang yang tidak sabar, sebagaimana badan yang tidak ada artinya tanpa kepala.