Keteguhan dan Keberanian Srikandi Muslimah, Asma’ binti Abu Bakar

Muslimahdaily - Asma’ binti Abu Bakar radhiallahu ‘anha adalah putri dari sahabat Rasulullah yang mulia, Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu. Beliau merupakan wanita yang dermawan serta teguh pendiriannya. Dilahirkan 27 tahun sebelum hijrah, Asma’ merupakan saudara kandung istri nabi, Aisyah Ummul Mukminin, tetapi berbeda ibu. Ia juga bersaudara dengan Abdullah bin Abu Bakar.

Asma’ dikenal sebagai sosok wanita yang tangguh dan pemberani. Dirinya pernah berjalan sendirian di tengah malam untuk membawakan makanan ke tempat persembunyian ayahanda dan Rasulullah di Gua Tsur. Sifat kedermawanan sang ayah nyatanya diturunkan kepada Asma’. Ia seorang penyair yang kata-katanya indah bagai kilaun bintang di langit malam. Ia juga seorang sosok ibu yang kasihnya tak lekang waktu.

Pada suatu hari, Rasulullah dan Abu Bakar sedang bersembunyi di Gua Tsur guna mengindari kejaran para kafir Quraisy. Mereka tinggal di sana kurang lebih selama tiga hari. Di saat itulah Asma’ diberi amanah untuk mengantarkan makanan kepada dua orang mulia tersebut. Bukan perkara muda bagi Asma’, di samping harus berjalan sejauh 14 km pulang dan pergi, dirinya saat itu juga tengah mengandung. Dengan kondisi jalan yang tak selamanya datar, ia mempertaruhkan nyawa agar utusan Allah tersebut tak kelaparan.

Setelah sampai, ia tak mempunyai tali untuk mengangkat makanan tersebut. Maka dibelahlah selendangnya menjadi dua. Satu untuk mengangkat makanan untuk Rasulullah, sedang yang satunya digunakan untuk qirbah atau pengikat air minum. Semenjak saat itu, Asma’ mendapat gelar Dzatun Nithaqin, sang pemiliki dua selendang.

Pernah suatu ketika Abu Jahal datang ke rumahnya mencari sosok Abu Bakar dan Rasulullah.

“Di mana Muhammad dan Abu Bakar?” tanya Abu Jahal yang diselimuti amarah.

“Mengapa kau bertanya padaku? Sejak kapan seorang laki-laki Arab memberitahu kepada anaknya ke mana ia pergi. Bukankah Abu Bakar berdagang ke banyak tempat tanpa memberitahuku?” jawab Asma’, tak sedikitpun rasa takutnya terhadap Abu Jahal.

Hal itu ternyata membuat Abu Jahal marah, diulang pertanyaanya yang dibalas dengan Asma’, “Bukankah sudah kujawab bahwa Abu Bakar bisa pergi ke mana saja. Apalagi Muhammad yang bukan bukan ayahku.”

Mendengar hal itu, Abu Jahal naik pitam. Sejurus kemudian, sebuah pukulan keras mendarat di kepala Asma’. Darah mengalir dari kepalanya, bahkan anting-anting lepas dari telinganya, padahal dirinya waktu itu sedang mengandung. Wanita mulia tersebut kesakitan. Tapi amanah menguatkan dirinya. Menjaga agar utusan Allah dan ayahnya selamat dari amukan Abu Jahal. Kafir Quraisy tersebut telah menghinakan dirinya. Belum ada seorangpun yang memukul wanita merdeka. Bahkan seburuk-buruknya orang Arab saat itu.

Asma’ bukan hanya muslimah pemberani yang rela mengorban dirinya demi keselamatan Rasulullah dan kelancaran dakwah beliau. Ia juga seorang wanita yang dermawan layaknya sang ayah. Suatu ketika Asma’ pergi menemui Rasulullah dan berkata, “Wahai Rashulullah, di rumahku tidak terdapat apa pun kecuali sesuatu yang diberikan oleh Zubair (suami Asma’). Bolehkan aku memberikan (menyediakan) sesuatu yang sedikit itu kepada orang yang mengunjungi rumahku?”

Rasulullah menjawab, “Berikanlah (bersedekahlah) sesuai kemampuanmu dan jangan menahannya agar tidak ditahan pula suatu pemberian terhadapmu.”

Maka jadilah Asma’ salah satu kaum muslimah yang terkenal kedermawannya. Abdullah bin Zubair, anak Asma’ berkata, “Tidaklah kulihat dua orang wanita yang lebih dermawan daripada Aisyah dan Asma’. Kedermawanan mereka berbeda. Adapun Aisyah, sesungguhnya dia suka mengumpulkan sesuatu, hingga setelah terkumpul semua, dia pun membagikannya. Sedangkan Asma’, dia tidak menyimpan sesuatu untuk besoknya.”

Sungguh Asma’ hendaknya menjadi cerminan para muslimah. Sifatnya yang berani, hatinya yang teguh, imannya yang sekuat baja dan hatinya yang dermawan menjadikannya muslimah yang bertempat tinggal di surga kelak. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan menjadikan beliau sebagai panutan. Aamiin.

Add comment

Submit