Ilustrasi
Ilustrasi

Muslimahdaily - Miqdad bin Amr adalah salah satu sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang namanya tetap harum dikenang sepanjang masa. Ia termasuk golongan pertama yang memeluk Islam, tepatnya orang ketujuh yang menyatakan keislamannya secara terbuka.

Keputusan ini tentu tidak mudah. Miqdad harus menghadapi berbagai tekanan dan siksaan dari kaum Quraisy yang murka. Namun, keimanannya yang teguh membuatnya pantang mundur.

Memeluk Islam dengan Teguh

Miqdad termasuk golongan Assabiqunal Awwalun, para sahabat awal yang memeluk Islam di masa-masa sulit. Ia rela menanggung berbagai macam siksaan dan ancaman dari kaum Quraisy. Bahkan, ia pernah disiksa oleh ayahnya sendiri karena keislamannya. Namun, Miqdad tetap teguh pada pendiriannya. Ia lebih memilih taat kepada Allah daripada manusia, menunjukkan betapa kuatnya keyakinannya.

Menjulang Keberanian di Perang Badar

Perang Badar menjadi momen penting yang menunjukkan keteguhan dan keberanian Miqdad. Ketika kaum Muslimin merasa gentar melihat kekuatan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar, Miqdad tampil membakar semangat juang mereka. Ia berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, teruslah laksanakan apa yang dititahkan Allah, dan kami akan bersama Anda. Kami tidak akan pernah lari dari medan perang" .

Kata-kata Miqdad yang penuh semangat tersebut mampu menguatkan barisan kaum Muslimin. Tidak hanya pandai berbicara, Miqdad juga menunjukkan keberanian di medan laga. Ia bertempur dengan gigih melawan kaum Quraisy, mengharumkan namanya sebagai mujahid yang tangguh.

Gigih Berjuang di Perang Uhud dan Perang-Perang Lainnya

Perjuangan Miqdad bin Amr tidak hanya berhenti di Perang Badar. Ia juga turut serta dalam perang-perang lainnya, seperti Perang Uhud, Khandaq, dan Khaibar. Dalam perang Uhud, ketika kaum Muslimin mengalami kemunduran sementara, Miqdad menjadi salah satu yang gigih mempertahankan Madinah. Kegigihannya ini berhasil menghalau serangan pasukan Quraisy pimpinan Khalid bin Walid.

Menolak Jabatan dan Menjauhi Fitnah Dunia

Selain dikenal pemberani, Miqdad juga dikenal sebagai sosok yang zuhud (tidak terikat dengan dunia). Ketika ditawarkan jabatan gubernur oleh khalifah, ia dengan tegas menolaknya. Ia beranggapan bahwa jabatan tersebut merupakan fitnah (ujian) duniawi. Miqdad lebih memilih hidup sederhana dan fokus beribadah kepada Allah.

Kisah hidup Miqdad bin Amr penuh dengan hikmah dan teladan. Keberanian, keteguhan iman, dan kesederhanaannya menjadi inspirasi bagi kita semua. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kehidupan Miqdad, seorang sahabat yang selalu teguh dalam keyakinan dan konsisten dalam perjuangan.

Abriel Okta Rosetta

Add comment

Submit