Keteguhan Hati Mahasiswi Muslim Amerika Ini Mengantarkan Para Dosennya Untuk Memeluk Islam

Muslimahdaily - Setiap orang memiliki kehendak atas dirinya untuk menyukai sesuatu atau bahkan membenci sesuatu. Namun, jikalau Sang Maha Pemilik Hati telah berkehendak, bisa saja orang yang tadinya benci kemudian menjadi suka bahkan cinta pada hal tersebut. Analogi ini nampaknya sangat cocok dengan kisah seorang Doktor di salah satu Universtias di Amerika, dahulu ia adalah orang yang sangat membenci Islam, tapi kini ia bahkan merasakan kedamaian di dalamnya.

Meskipun kisah ini sudah sangat lama, namun Insya Allah masih tetap bisa memberikan inspirasi bagi siapapun yang akan menyimaknya.

Pada tahun 2000 di Amerika, di saat semua orang masih asing dengan agama Islam, sebuah kampus di hebohkan dengan kedatangan siswa baru, seorang muslimah berkebangsaan Amerika dan dia menggunakan hijab.

Ia datang di tengah orang-orang yang benci dengan Islam. Salah satunya adalah seorang Doktor yang sangat terkenal dengan sifat kebenciannya terhadap Islam. Ia akan selalu memojokkan siapa saja yang tidak mau menyerang Islam. Kamu mungkin bisa bayangkan bagaimana sikapnya saat muslimah itu masuk ke dalam lingkungan sang Doktor.

Doktor tersebut selalu berusaha untuk memancing emosi wanita berhijab itu setiap kali ada kesempatan untuk memojokkan dan menyerang agama Islam. Tak ada hentinya ia terus menyatakan kebencian dan permusuhan.

Akan tetapi, usahanya tak berjalan mulus. Mahasiswi muslim itu malah menunjukkan sikap tenang dan sabar.

Geram dengan reaksi yang tak diharapkan, sang Doktor mencoba cara lain, yaitu dengan mempersulit dalam pemberian nilai dan membuat mahasiswi muslim tersebut selalu ada dalam kesulitan bahkan mengurangi nilainya.

Saat mahasiswi muslim itu mulai merasakan perlakuan yang berbeda dan mengalami kesulitan, ia datang kepada Rektor untuk mencari solusi atas permasalahannya tersebut. Akhirnya Rektor kampus memutuskan untuk mempertemukan kedua belah pihak, Doktor dan dan mahasiswi muslim tersebut.

Tibalah waktu pertemuan mereka. Ruangan dipenuhi oleh mayoritas dosen, mereka sangat antusias untuk menghadiri pertemuan atas peristiwa yang baru pertama kali terjadi di kampus.

Pertemuan dimulai dengan hadirnya mahasiswi muslim yang menyatakan bahwa sang dosen sangat membenci agamanya dan merampas hak-hak ilmiahnya. Ia pun memberikan contoh kasus-kasus yang dihadapinya selama kegiatan belajar mengajar. Selain itu, mahasiswi muslim tersebut juga mendatangkan teman-temannya sebagai saksi, sebagaian mereka ada yang merasa kasihan dan memberikan kesaksian yang benar.

Setelah itu, sang Doktor mencoba membela dirinya dengan terus mencela-cela Islam. Berdirilah si mahasiswi tersebut dan ia menjelaskan pada para hadirin bagaimana agama Islam yang sebenarnya.

Apa yang disampaikan olehnya membuat para dosen dan mahasiswa yang hadir di ruangan tersebut tertarik untuk menanyakan lebih jauh tentang Islam. Mahasiswi itu pun mencoba untuk menjelaskannya dengan baik.

Melihat usahanya yang gagal, Doktor yang menentang mahasiswi itu pun memilih untuk keluar ruangan dan menyegarkan pikirannya.

Setelah persidangan hari itu, tak disangka banyak warga kampus yang tertarik untuk mengajak mahasiswi muslim itu berbincang-bincang dan berdiskusi tentang Islam. Akhirnya ia memutuskan untuk membagikan selebaran mengenai arti Islam bagi dirinya, mengapa ia memilih Islam dan bagaimana agamanya memuliakan perempuan dengan hijabnya.

Sikapnya sungguh teguh pendirian, disebabkan pertemuan pertama belum mengeluarkan hasil apapun, mahasiswi muslim ini tetap berjuang untuk menuntut hak nya. ia tak lelah menjalani setiap persidanganannya bahkan sampai merelakan jam sekolah.

Berkat keteguhan hati dan tekad yang kuat, para civitas akademik pun satu per satu perlahan mulai mempelajari agama sang mahasiswi ini. Tak lama, para Doktor, dosen dan mahasiswa tertarik untuk mempelajari Islam dan pada akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam. Begitupun Doktor yang di awal sangat membenci dan menentang mahasiswi tersebut.

Dalam waktu yang relatif singkat, satu per satu dari mereka akhirnya memeluk agama Islam, agama yang dahulu mereka pertanyakan bahkan mereka benci.

Sumber cerita: Kisah Para Muallaf yang Menakjubkan karya Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi

Add comment

Submit