Muslimahdaily - Menurut istilah agama, syafa'at bermaksud menjadi perantara bagi orang lain dengan cara mendatangkan manfaat dan mencegah kemudharatan. syafa'at terbagi menjadi 2, yaitu syafa'at yang bathil dan syafa'at yang benar.
“Pada hari itu syafa'at sudah tidak berfaidah, kecuali orang-orang yang mendapatkan izin dari Dzat Yang Maha Pengasih dan Dia telah meridhai perkataan-Nya.” (QS Thaha: 109)
Adapun syafa'at yang bathil adalah seperti kebiasaan orang-orang musyrik yang menyembah berhala dan memohon keselamatan kepada berhala itu karena menyangka bahwa sesembahannya itu bisa memberikan syafa'at.
Allah berfirman dalam surah Yunus ayat 18:
“Dan mereka menyembah kepada selain Allah yang tidak mampu memberikan kemudharatan dan tidak mampu memberikan manfaat pada mereka, dan mereka berkata, ‘Berhala-berhala tersebut sebagai pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala.’”
syafa'at seperti ini adalah bathil dan tidak akan memberikan manfaat apapun, sebagaimana telah Allah firmankan dalam surah Al-Muddatsir ayat 48:
“Maka tidak bermanfaat syafa'atnya orang-orang yang memberi syafa'at.”
Sedangkan syafa'at yang benar, adalah syafa'at yang memenuhi 3 syarat berikut ini:
1. Allah Subhanahu wa ta'ala telah ridha kepada orang yang memberi syafa'at
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surah Al-Anbiya ayat 28:
“Dan tidak ada yang memberi syafa'at kecuali bagi orang yang diridhai (oleh-Nya).”
2. Allah Subhanahu wa ta'ala ridha kepada orang yang mendapatkan syafa'at.
3. Izin dari Allah Subhanahu wa ta'ala untuk memberikan syafa'at
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surah An-Najm ayat 26:
“Betapa banyak malaikat yang di langit, syafa'at mereka tidak bermanfaat sama sekali, kecuali setelah Allah mengizinkannya bagi orang yang dikehendakiNya dan diridhaiNya.”
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memiliki 3 syafa'at, yaitu:
1. syafa'at al-‘udzma, yaitu syafa'at yang terjadi di padang mahsyar
2. syafa'at untuk penghuni surga untuk bisa memasukinya.
syafa'at bagi orang yang dihukum untuk masuk neraka, namun tidak jadi masuk ke dalamnya. Juga syafa'at bagi orang yang telah masuk ke dalam neraka untuk keluar dari neraka.
syafa'at al-udzma tidak dimiliki oleh seorang nabi pun selain Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan ini merupakan syafa'at yang paling besar. Di padang mahsyar kelak, Beliau akan menyelamatkan manusia dari keadaan yang mengerikan dan kesengsaraan. Manusia akhirnya hanya dapat meminta syafa'at dari Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam, setelah sebelumnya bolak-balik menemui nabi-nabi lain, namun mereka tidak dapat memberikan syafa'at dan pertolongan.
Diriwayatkan dalam sebuah potongan hadits, “Maka, mereka mendatangi Muhammad dan berkata, “Wahai Muhammad, engkau adalah Rasulullah dan nabi terakhir, dan sungguh Allah telah mengampunimu dosa yang akan datang dan dosa yang telah lalu. Mintakan syafa'at untuk kami kepada Rabb-mu, bukankah engkau melihat keadaan kami sekarang ini?”, maka kemudian aku pun beranjak mendatangi bawah Arsy. Lalu aku turun sujud kepada Rabb, kemudian Allah membukakan untukku dari pujian-pujian-Nya dan indahnya pujian kepada-Nya yang belum pernah Dia bukakan kepada seorang pun sebelum aku. Kemudian dikatakan, “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah niscaya engkau diberi, mintalah syafa'at niscaya engkau dapat memberikan syafa'at.” (HR Bukhari dan Muslim, diriwayatkan oleh Abu Hurairah).
Semoga kita tergolong ke dalam orang-orang yang mendapatkan syafa'at Baginda Rasul di hari akhirat kelak. Wallahu a’lam.