Muslimahdaily - Mayoritas warga Amerika Serikat, sebesar 58%, kini percaya bahwa semua negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Temuan ini merupakan hasil survei terbaru yang dirilis oleh Reuters/Ipsos pada hari Rabu (20/8/2025), yang menyoroti pergeseran signifikan dalam opini publik di negara sekutu terkuat Israel.
Survei yang dilakukan secara daring selama enam hari ini menunjukkan bahwa sekitar 33% responden tidak setuju dengan gagasan pengakuan negara Palestina, sementara 9% lainnya tidak memberikan jawaban. Hasil ini muncul di tengah krisis kemanusiaan yang mendalam di Gaza dan meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel.
Meskipun angka mayoritas secara keseluruhan kuat, survei ini menemukan adanya perbedaan pandangan yang tajam berdasarkan afiliasi politik responden.
Dukungan untuk pengakuan negara Palestina sangat tinggi di kalangan pendukung Partai Demokrat, di mana 78% di antaranya setuju dengan gagasan tersebut. Sebaliknya, dukungan dari kalangan pendukung Partai Republik jauh lebih rendah, yaitu sebesar 41%. Faktanya, mayoritas tipis responden dari Partai Republik (53%) menolak gagasan tersebut.
Perbedaan pandangan ini mencerminkan polarisasi politik di AS terkait konflik Israel-Palestina, bahkan ketika pandangan masyarakat secara umum mulai bergeser.
Kekhawatiran Kemanusiaan dan Agresi Militer
Selain isu pengakuan negara, survei Reuters/Ipsos juga menggali pandangan warga Amerika tentang situasi kemanusiaan dan tindakan militer Israel di Gaza. Beberapa temuan penting lainnya meliputi:
-
Bantuan Kemanusiaan: Mayoritas besar responden, yaitu 65%, mengatakan bahwa Amerika Serikat harus mengambil tindakan untuk membantu warga sipil yang menghadapi kelaparan di Gaza.
-
Tindakan Militer Israel: Sebanyak 59% responden percaya bahwa respons militer Israel di Gaza "berlebihan", menunjukkan adanya peningkatan sentimen kritis terhadap strategi perang Israel.
Temuan survei ini dirilis beberapa minggu setelah tiga negara sekutu dekat AS Kanada, Inggris, dan Prancis mengumumkan niat mereka untuk mengakui negara Palestina, yang semakin meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel dan AS.