Khawla Binti Al-Azwar, Mujahidah Kebanggaan Umat Islam

Muslimahdaily - Jika di kalangan laki-laki, gelar Sang Pedang Allah disematkan kepada Khalid bin Walid. Sementara di kalangan perempuan, ada Khawla binti Al Azwar. Muslimah satu ini terkenal akan keberaniannya. Kecantikan, keberanian, dan kemahiran membuatnya menjadi legenda.

Khawla merupakan putri salah satu kepala suku Bani Assad. Khawla memilik seorang saudara laki-laki bernama Dharar bin Al Azwar yang menjadi pasukan utama di bawah komando Khalid bin Walid. Suatu ketika perang Yarmuk berkecamuk pada tahun 15 Hijriyah, Dharar kehilangan tombak, terjatuh, dan tertangkap oleh prajurit Roma.

Sang Komandan, Khalid tergerak untuk menyelamatkan Dharar. Dalam perjalanan, Khalid menyaksikan seorang berjubah hitam, berkuda, dan membawa tombak masuk dalam pasukannya. Tidak terlihat jelas sosoknya yang menggunakan penutup wajah, tanpa menutupi kedua matanya. Penunggang kuda misterius tersebut menunggangi kuda sangat cepat. Seorang berjubah hitam tersebut merangsek masuk dan mengalahkan musuh dari pasukan Roma.

Khalid yang melihatnya merasa takjub. Ia pun berseru kepada pasukannya untuk membantu penunggang kuda tersebut. Pasukan Roma pun luluh lantak. Tiba-tiba penunggang kuda itu datang, tentara Muslim langsung mengelilinginya.

Mereka meminta penunggang kuda itu menceritakan siapa dirinya. Sosok tersebut sempat menolak. Barulah setelah Khalid memintanya berulang kali, dia pun menyebutkan namanya, “Aku Khawlah binti Al-Azwar.”Akhirnya Khalid dan tentara Muslimnya kembali bertempur untuk membebaskan Dharar, serta Khawla bergabung bersama pasukan Muslim lainnya.

Dalam Perang Shahura dengan pasukan Romawi, Khawla memimpin perang. Tanpa diduga pasukan Romawi menyerbu kamp wanita dan menangkap beberapa dari mereka, termasuk Khawla. Ternyata, para wanita diserahkan kepada komandan mereka. Khawla marah dengan hal tersebut.

Seketika itu juga, ia berdiri dan menyerukan wanita lainnya untuk melawan dan memperjuangkan hidup mereka. Hingga Khawla dan wanita lainnya mengambil tiang dan pasak tenda untuk menyerang para penjaga dan kemenangan pun dapat mereka raih.

Khawla binti Al-Azwar meninggal dunia pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan. Sosok Khawla memberikan contoh sebagai muslimah yang memiliki keberanian dan keteguhan terhadap Islam, menjadikan Khawla sebagai sosok pejuang Muslimah yang melegenda.

Add comment

Submit