Muslimahdaily - Asma Nadia, merupakan nama yang tak asing lagi di dunia penulisan. Ia adalah salah satu penulis perempuan di Indonesia yang sangat produktif. Tak sedikit karyanya yang masuk ke dalam daftar best seller, bahkan beberapa di antaranya telah diangkat ke layar lebar. Sebut saja Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Ummi Aminah. Pada tahun 2005, Asma Nadia menerbitkan salah satu buku yang berhasil menjadi best seller dan dicetak beberapa kali, yaitu “Jangan Jadi Muslimah Nyebelin”, kemudian pada tahun 2013 buku ini diperbaharui dan ditambah kontennya dengan judul “Salon Kepribadian, New Jangan Jadi Muslimah Nyebelin”.
Salon kepribadian, ketika mendengar kata salon berarti ada sesuatu yang akan diperindah atau diperbaharui, lantas apakah perlu? Bukankah muslimah apalagi yang sudah berjilbab identik dengan pribadi yang baik anggun dan senang menebar kebaikan untuk sekitarnya?
Itulah muslimah yang seharusnya, namun terkadang kita tak sadar bahwa sebenarnya yang terjadi pada diri kita adalah sebaliknya, justru kita adalah yang butuh diperbaiki. Buku ini membahas banyak hal-hal kecil yang terjadi pada kita, namun tak kita sadari hal tersebut menjadi sangat menyebalkan bagi orang lain. Contoh, mulai dari menjadi sumber aroma tidak sedap karena bau badan, bau mulut yang mengganggu, selalu mengeluh sampai orang lain enggan mendekati atau kebiasaan mulut yang asal komentar seperti “kok kamu gendutan sih? Iteman sih? Jerawatan sih?”
Bahkan saat menjalankan ibadah pun, ternyata muslimah bisa terkena label menyebalkan, contoh sederhan adalah muslimah yang berdoa panjang atau sibuk make up di karpet mushola yang sempit sementara antrian shalat penuh. Kemudian perihal asal menyimpan kaos kaki saat shalat sehingga membuat jamaah lain kebauan dan hal-hal kecil lainnya. Berbagai alasan itulah yang menjadi alasan penulis membuat buku ini, Salon Kepribadian hadir untuk membantu mengoreksi kebiasaan sepele, namun ternyata membuat orang di sekitar kita tidak nyaman. Buku ini adalah kado cinta dari Asma Nadia untuk muslimah ataupun calon istri dimanapun berada.
Pembahasan hal-hal yang biasa terjadi pada diri kita dan orang lain, serta banyaknya kasus nyata yang diselipkan dalam setiap pembahasannya membuat buku ini ringan untuk dibaca dan sangat related dengan kehidupan sehari-hari. Maka ketika membacanya kita akan terus berkaca pada diri sendiri dan menanyakannya pada orang lain. Buku ini menyadarkan betapa pentingnya merawat diri baik fisik maupun hati, betapa pentingnya menjaga lisan dan sikap kita. Melalui buku ini pula kita akan tahu bagaimana hal negatif yang menurut kita sepele akan memiliki dampak negatif juga pada orang-orang di sekitar kita.
Kata-kata yang dituliskan dalam buku ini tidak terlalu baku dan termasuk dalam kategori bahasa sehari-hari, hal ini membuat kita akan tertarik untuk terus membacanya. Penulis bukan hanya membuat kita tersadar akan hal-hal yang menyebalkan yang mungkin terjadi dalam diri kita dan kemudian melepaskan kita begitu saja dengan rasa penyesalan, tapi juga melampirkan tips ‘n tricks untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga kita dapat segera memperbaiki diri.
Salon Kepribadian ini terdiri dari 305 halaman full hitam putih. Mungkin bagi kamu yang kurang suka membaca, buku ini akan kurang menarik perhatian secara visual, karena warnanya hitam putih dan kontennya lumayan padat sebanyak 305 halaman. Namun di samping itu semua, buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca bagi para muslimah dengan berbagai macam latar belakang, agar kita selalu menjadi orang yang mengaca sebelum berkomentar dan selalu berusaha untuk memperbaiki diri.