Muslimahdaily - Setiap orang pasti pernah merasakan panik. Seperti saat sebelum presentasi skripsi, bertemu dengan boss, tak sengaja melakukan kesalah fatal, gagal saat melakukan sesuatu dan masih banyak lagi kondisi yang menyebabkan seseorang merasa panik.
Oleh karena itu, kita bisa bilang kalau panik itu adalah hal yang wajar dan manusiawi, tapi kalau masih pada kadar yang normal. Lalu, bagaimana jika rasa panik ini sudah sampai menguras seluruh tenaga fisik maupun psikis?
Menurut buku Make Your Emotion Work For You karya J. Maurus ini, emosi yang kuat memang seringkali berguna sebagai pelindung di saat darurat, tetapi sangat merugikan jika selalu digunakan sebagai rangsangan yang tetap. Apabila emosi-emosi yang tak menyenangkan berusaha menyedot kesehatanmu, maka emosi-emosi yang menyenangkan adalah benteng pertama dalam mengendalikan stres.
Ibaratkan mobil yang dilengkapi peredam getaran, ia akan meredam getaran dan guncangan yang disebabkan oleh jalan yang rusak atau berlubang dan tak rata, sehingga pengendaranya merasa nyaman.
Begitupun saat kita memiliki peredam getaran jiwa, kita akan sepenuhnya bisa mengatur kekuatan mental dan fisik kita. Kita tak akan marah hanya karena perkara sepele, kita tak akan gugup jika harus bicara di depan umum atau bertemu dengan orang baru.
Kita akan menjadi tuan bagi diri kita sendiri, menjadi orang yang tenang dalam suasana apapun.
Sebuah kisah pemimpin drama opera satu ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagimu yang sedang mencari ketenangan.
Suatu hari ia akan menggelar drama operanya, dan ia tahu pasti acara itu akan dikacaukan oleh orang-orang yang iri dengan kesuksesannya. Acara dihadiri oleh orang-oraang yang memiliki masalah dengannya. Mereka bersiap-siap merusak pertunjukan dan membuatnya malu.
Penyanyi bernyanyi dengan fals, pemain musik lupa kunci gitar dan orkestranya bermain dengan sangat buruk. Seluruh penonton mentertawakan dan mencemooh.
Selesai pertunjukan, teman-teman sang pemimpin opera mencarinya, berniat untuk menghibur kesedihannya. Namun, mereka terkejut ketika melihat pemimpinnya sedang di rumah makan dan menikmati makan malamnya dengan sangat nyaman.
Pemimpin itu hanya bilang pada teman-temannya, bahwa ia sadar bahwa dirinya sedang membuat sebuah mahakarya, dan kecaman dari musuh-musuhnya tak akan mampu menistakan hal itu.
Seseorang dengan watak yang kuat tak akan pernah membuat keributan. Mereka akan sangat tenang dan terkendali. Jiwa yang tenang tak akan pernah ribut atau berteriak atas apapun yang terjadi. Karena ia sangat bisa mengendalikan emosinya.
Ketenangan akan berpengaruh baik terhadap kondisikesehatan. Ia juga dapat mendatangkan kebahagiaan kepada orang yang putus asa, menghangatkan suasana rumah, mengubah usaha yang hampir pailit menjadi sukses dan masih banyak lagi.
Terakhir, ada saran dari seorang psikolog ternama dan ahli penyakit jiwa, Dr. Walter C. Alvares,
“Orang bijaksana yang ingin menjalani hidup dengan sedikit tekanan dan ketenangan jiwa harus belajar mengerjakan tugas dengan santai, tanpa cemas atau gugup, dan tanpa khawatir pekerjaannya tidak akan selesai dengan baik.
Sepanjang hidupnya, ia akan menghormati hak-hak orang lain, tidak tersinggung saat orang lain melanggar haknya. Ia akan bergaul dengan baik pada semua orang, berperangai baik dan menghindari perselisihan, percekcokan serta kemarahan sama seperti ia menghindari penyakit.”
Sumber: Buku Make Your Emotion Work For You – J. Maurus.