Review Buku Pengantin Al-Qur'an karya M. Quraish Shihab

Muslimahdaily - Buku Pengantin Al-Qur’an yang ditulis M. Quraish Shihab, merupakan gabungan dari tiga buku yang penulis susun sebagai nasihat untuk ketiga putrinya ketika masing-masing dari mereka memasuki pernikahan. Buku pertama ialah Untaian Permata buat Anakku, yang diperuntukkan untuk Najeela’ dan Ahmad Fiqih (menikah tahun 1995), buku kedua Pengantin Al-Qur’an: Kado buat Anakku diperuntukkan untuk Najwa dan Ibrahim (menikah tahun 1997), lalu yang ketiga, Kalung Mutiara Buat Anakku yang disusun dalam rangka pernikahan Nasywa dan Riza (tahun 2005).

Ketiga buku tersebut dihadiahkan untuk para tamu undangan yang hadir dalam resepsi pernikahan pernikahan anak-anak Quraish Shihab. Pembagian bab dalam buku ini cukup runtut, mulai dari hubungan antarmanusia, pengertian cinta, perkawinan, hingga kehidupan berkeluarga. Dalam buku ini sang penulis memiliki delapan nasihat untuk anak-anaknya. Meski buku ini berjudul Pengantin Al-Qur’an, buku ini juga bisa menjadi rujukan untuk menjadi bahan bacaan Sahabat Muslimah yang belum menikah.

Pasalnya, setelah membaca buku ini Sahabat Muslimah akan mendapatkan beberapa nasihat, serta kamu juga akan mendapat pandangan bagaimana sebaiknya memilih pasangan. Pada bagian awal buku ini, sang penulis menyuguhkan bahwa sebagian laki-laki akan merasa lebih ‘tinggi’ kedudukannya dalam rumah tangga. Untuk hal ini, sang penulis memberikan penjelasan dengan sangat apik. Beliau menyatakan bahwa tiada keistimewaan bagi yang melakukan aksi dan tiada kekurangan dari menerima aksi tersebut.

Seandainya jarum tidak lebih kuat daripada kain atau pacul tidak lebih kokoh daripada tanah, maka tidak akan terjadi jahit-menjahit, tidak pula pertanian.

Lalu, buku ini juga membahas masalah hati atau perasaan yang dapat berubah-ubah. Kadang dalam cinta, muncul pula benci dan sebaliknya. Buku ini memiliki jawaban atas hal tersebut. Itulah mengapa hati disebut kalbu, artinya sesuatu yang berbolak-balik.

Mungkin sebagian dari kamu bertanya-tanya, benarkah cinta datang karena terbiasa sehingga kita tidak perlu cinta saat menikah? Buku ini juga memiliki jawaban dari pertanyaan tersebut, lho Sahabat Muslimah. Pasalnya, dalam Islam kita dianjurkan untuk mengenal calon pasangan terlebih dahulu, tentu saja sesuai dengan syariat, dan tentu saja untuk menuju ke jenjang pernikahan kita perlu memiliki perasaan cinta terhadap pasangan.

Sang penulis juga membahas pentingnya kita untuk mengenal pasangan, mungkin kalau dalam bahasa orang tua dulu; bibit, bebet dan bobot. Karena hal ini akan mempengaruhi kelanggengan pernikahan. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa buku ini berisi nasihat mengenai bagaimana baiknya menyikapi perjalan rumah tangga, serta rahasia-rahasia kecil yang disampaikan buku ini juga mujarab.

Selain itu, buku ini juga menghadirkan ayat-ayat dan hadist yang dijelaskan dengan baik. Sang penulis juga berpesan untuk para pembaca, bahwa buku ini bermanfaat untuk kamu yang akan memasuki pernikahan dan juga untuk kamu yang sudah menikah. Buku ini akan banyak memberikan pencerahan yang sangat diperlukan dalam menciptakan keluarga yang sakinah. Karena sakinah bukanlah hadiah atau anugerah yang jatuh begitu saja dari langit. Tetapi ia merupakan suatu kondisi yang harus diperjuangkan perwujudannya lewat kesungguhan, kesabaran dan pengorbanan.

Sahabat Muslimah, buku ini bisa menjadi rujukan kamu untuk membina rumah tangga. Selain itu, nasihat yang ada dalam buku ini sangat relate dengan kehidupan kita sehari-hari. Selamat membaca!

Add comment

Submit