Muslimahdaily - Muda, shalihah dan cerdas, nampaknya label ini pantas disandarkan pada sosok Wirda Mansur. Anak dari Ustadz Yusuf Mansur ini terkenal dengan kesuksesannya di usia muda, selain itu ia juga telah menyelesaikan hafalan Al-Qurannya di usia 14 tahun.
Kali ini, Wirda kembali menceritakan kisah hidup dan perjuangannya untuk menghafal Al-Quran di dalam Youtube Oki Setiana Dewi. Video ini diunggah pada tanggal 13 September 2020.
Wirda mengaku bahwa sejak kecil dirinya adalah sosok yang visioner. Bahkan saat teman-temannya di sekolah diminta untuk menggambar, mungkin anak kecil biasanya akan menggambar pohon, pemandangan, mobil dan lainnya. Tetapi wirda kala itu memilih untuk menggambar gedung dan diberi nama 'Pesantren Wirda'.
Kegemarannya untuk menghafal Quran sudah hadir sejak ia berusia 7 tahun. Wirda seringkali mendengarkan murrotal, bahkan ia sudah bisa membaca Al-Quran dan mengajar mengaji saat itu.
Wirda juga seringkali bersemangat saat diminta untuk menyetorkan hafalannya. "Lucunya, pas aku mau nambah setoran sama gururnya dilarang. Udah selesai nih satu halaman, aku ngantri lagi di belakang. Yang lain satu baris aku udah dapet dua. Sampai dilarang-larang sama gurunya," ujar Wirda.
Hingga akhirnya, pada saat kelas empat SD, Wirda meminta dihadirkan guru tahfidzh ke rumahnya. Mulai dari situ ia semakin intense menghafal Al-Quran.
Seiring berjalannya waktu, sang mama melihat nilai akademik Wirda yang semakin menurun, mamanya pun merasa sangat kecewa dan sempat marah padanya. Ditambah saat ia duduk di kelas 5 SD, putri pertama Ustadz Yusuf Mansur itu meminta izin untuk keluar sekolah dan memilih untuk pergi ke pesantren menghafal Al-Quran.
"Itu ditentang sama mamah dan nenek, jadi kan banyak yang bilang ah wir lu mah gampang mau apa-apa kan dapet dukungan dari orangtua. Sebenernya dulu aku juga produk ga di dukung kak," kata Wirda.
"Tapi berbekal ridhonya papah, dan papah juga bilang, udah bismillah jalan aja nanti kita berdoa biar mamah terbuka hatinya," lanjutnya.
Akhirnya Wirda berhasil untuk belajar di pesantren. Ia belajar hidup mandiri dari satu pesantren ke pesantren lainnya, ia mengharapkan pengalaman yang banyak dan mendapatkan barokah. Sampai akhirnya di usia 14 tahun Wirda selesai menghafal Al-Quran.
Berkat kegigihannya menghafal Al-Quran, Wirda bahkan sempat mendapat kesempatan untuk belajar langsung dengan istri dari Imam Masjid Nabawi di Madinah. Namun karena saat itu ia harus menuntut ilmu di Amerika, kesempatan itu belum sempat diambilnya.