Muslimahdaily - Arooba Faridi mengukir sejarah baru menjadi insinyur dirgantara Muslimah termuda. Tentunya hal tersebut membuat bangga negaranya, Pakistan.
Arooba telah bekerja keras selama kurang lebih 7 tahun untuk menggapai impiannya itu. Akhirnya perjuangannya membuahkan hasil, ia mendapatkan pengakuan sebagai insinyur pesawat terbang. Atas dorongan ambisinya terhadap negara, Arooba mematahkan stereotype pekerjaan insinyur dirgantara yang didominasi oleh kaum pria.
Belakangan ini, Arooba menerima Lisensi perawatan pesawat Internasional. Ia memegang lisensi kategori dasar maksimum dari EASA (European Aviation Safety Agency). Lisensinya ini melibatkan CAT A1 & B1.1 (Airplanes Turbine), CAT A2 & B1.2 (Airplanes Piston).
EASA biasa dikenal sebagai Badan Keselamatan Penerbangan Eropa yang mana bertanggungjawab memastikan keselamatan dan perlindungan baik lingkungan maupun transportasi udara di Eropa. Badan ini memiliki jangkauan bidang yang cukup luas di bidang penerbangan.
Sampai saat ini, badan EASA terus mempromosikan keselamatan penerbangan dengan memperluas kerjasama antarorganisasi maupun negara, baik itu di tingkat regional eropa maupun internasional, termasuk di dalamnya negara Pakistan.
Arooba memulai perjalanannya sebagai teknisi pesawat di pesawat kategori bawah (Airplane Piston) pada tahun 2014. Kemudian, ia mendaftarkan diri ujian EASA KE-66, ikut ujian Modular untuk lisensi pesawat. Tidak berhenti sampai disitu saja, ia memutuskan untuk menangani pesawat kategori atas (Airplane Turbine) setelah 4 tahun.
Kemudian, ia terus menambah pengalaman praktiknya selama 2,5 tahun bahkan lebih sebagaimana sesuai dengan kebutuhan untuk lisensi EASA dasar. Akhirnya, ia pun sampai di titik puncak tujuannya, ia sudah membuat bangga negaranya. Arooba pun tak henti-hentinya menerima pesan ucapan selamat atas keberhasilannya.
“Masha Allah, saya salut atas prestasinya Arooba Faridi yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa dengan keberanian dan tekad, seseorang dapat mencapai cita-citanya setinggi apapun, seseorang tidak perlu menjadi laki-laki sebagai insinyur penerbangan itu. Inilah pelajaran yang bagus untuk kita. Ayo kita didik perempuan-perempuan kita. Semoga Allah memberkati Arooba, amiin. Dari Afrika Selatan,” tulis akun Farouk Khan (18/4), dilansir dari Facebook.
“Saya sangat salut atas tekadnya dan pasti dia akan berkompeten di bidang tersebut, Masha Allah. Semoga Arooba selalu diberkahi Allah,” tambah akun Rabia Hasan.
Dengan demikian, Arooba sudah diakui menjadi insinyur pernebangan internasional wanita termuda Pakistan. Dia senantiasa berharap dapat menginspirasi masyarakat luas melalui kerja keras dan dedikasi yang turut diberikannya.