Muslimahdaily - Nama Larissa Chou menjadi viral ketika putra sulung dai kondang Ustadz Arifin Ilham, Muhammad Alvin Faiz meminangnya menjadi istri pada Sabtu (7/8) lalu. Banyak hal menarik dari wanita keturunan Tionghoa ini. Selain parasnya yang cantik serta pernikahan dengan Alvin di usia sangat muda, Larissa juga menarik banyak perhatian publik dengan kisah perjuangannya menjadi seorang muslim.
Menjadi mualaf bukanlah hal mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi, baik dari segi menjalankan ibadah hingga penerimaan sosial. Tak sedikit yang dikucilkan bahkan diusir dari keluarganya. Pun demikian yang dirasakan Larissa.
Perjalanan menuju hidayah penghantar surga pastilah sangat berat, demikian perasaan yang dapat digambarkan dari sosok Larissa. Kepada muslimahdaily, Larissa mengakui beratnya perjalanan menuju agama Allah tersebut, sebuah perjalanan berat yang ternyata berbuah manis dengan menjadi menantu seorang ustadz ternama negeri ini.
Sebelum mengenal Alvin, Larissa telah merasa condong pada ajaran Rasulullah. Ketika ditanya adakah seseorang yang menginspirasinya hingga memilih agama tauhid, Larissa menggeleng. Ia mempelajari agama sempurna ini secara autodidak. Jika ia kemudian bertemu Alvin di tengah pencariannya akan Tuhan, maka itu adalah sebuah takdir yang disiapkan Allah untuk menjadi hadiah atas kesabarannya.
“Tidak ada inspirasi dari personal orang, memang saya melihat murni dari segi agama. Saya melihat film-film religi, membaca buku-buku Islam, melihat para Muslimah. Saya kagum dengan perempuan yang mampu menjadi muslimah shalihah dan saya berharap bisa menjadi seperti itu,” tutur Larissa.
Pertama kali mempelajari agama Islam, wanita kelahiran Cirebon, 23 April 1996 ini kesulitan mendapatkan seseorang yang dapat menjelaskan segala pertanyaannya tentang Islam. Satu-satunya muslim yang dikenal Larissa ialah seorang asisten rumah tangga yang bekerja di rumahnya. Itu pun tak menjadi solusi karena sang ART enggan berbincang perihal Islam dengan Larissa. Baru-baru ini banyak media mengabarkan bahwa Alvin, sang putra dai, menjadi orang yang menjawab keingintahuan Larissa tentang Islam. Keduanya terlibat dalam sebuah diskusi di media sosial.
Lalu, apakah dengan diskusi Larissa serta merta mendapat hidayah. Itu hanyalah salah satu jalan yang ditempuh Larissa menuju cahaya hidayah Allah. Masih banyak jalan lain yang diupayakan wanita berparas ayu tersebut. Ia melakukan penelitian sederhana guna menemukan agama yang pas di hati dan pikirannya. Caranya, Larissa membandingkan agama Islam dengan dua agama yang pernah dianutnya, Budha dan Kristen. Ia juga menonton segala panduan ibadah umat Islam via youtube.
“Saya mencari tahu dan mempelajari islam itu apa, siapa tuhannya, seperti apa tata cara ibadahnya, bagaimana kitabnya. Saya bandingkan dengan dua agama yang pernah saya pelajari sebelumnya. Saya (melakukan semua itu) karena saya sedang mencari kebenaran, saya nggak mau meyakini agama berdasar apa kata orang atau karena memang keluarga saya menganut agama tersebut,” ujar wanita yang hobi membuat kue tersebut.
Pada bulan Juni lalu, Larissa pun mengacapkan syahadat. Sepekan setelahnya, ia memantapkan diri mengenakan hijab syar’i. Di sinilah mulainya tantangan yang besar bagi Larissa. Kekacauan terjadi di rumahnya, seluruh keluarga menentang keputusannya. Ia dihujat teman-teman, dibenci para pria yang dulu pernah menyatakan cinta.
Ia berduka, sangat berduka akan kondisi yang menimpanya itu. Namun berduka bukan berarti menyerah. Larissa kemudian justru makin menampakkan keislamannya. Ia menyebarkan kisah perjalanan hidayahnya melalui ask.fm. Hal ini ia lakukan dengan harapan dapat membuka mata orang-orang yang dicintainya yang kini mengucilkannya, dapat menyebarkan berita akan keindahan agama Islam, serta dapat memperjuangkan keimanan yang ada di hatinya.
Di tengah kesendirian saat menerjang segala tantangan tersebut, Larissa memiliki dua keinginan yang ia panjatkan kepada sang ilahi. Keinginan pertama, ia ingin mendapat pasangan hidup yang saleh untuk menemaninya ‘berjuang’ dan melepaskan segala duka hati dengan kebahagiaan. Keinginan kedua, ia ingin menjadi Muslimah yang mampu memberikan motivasi dan inspirasi.
Nampaknya, dua keinginan Larissa ini telah terijabah. Allah memberikan balasan atas kesabaran Larissa dengan mengabulkan dua permintaannya tersebut. Kini, Larissa telah menjadi wanita shalihah yang bersuamikan Alvin, seorang pria saleh yang mendapat pendidikan agama baik dari sang ayah, Ustad Arifin Ilham. Dengan menjadi menantu da’i kondang, nama Larissa pun kemudian dikenal publik. Kisah perjuangan Larissa dengan santernya mengisi banyak halaman web dan portal berita. Dengannya, ia telah menginspirasi dan memberikan motivasi bagi setiap pembaca kisahnya.