Review Webseries “Joko dan Bowo”, Drama Musikal Anak Full Humor Satire Politik Tanah Air

Muslimahdaily - Pada Minggu (1/4) kemarin, episode perdana webseries “Joko & Bowo” muncul di media sosial YouTube dan sontak menjadi perbincangan publik. Meski film ini bergenre anak, namun ada makna tersirat di dalamnya tentang situasi politik tanah air yang memanas jelas Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden 17 April mendatang.

Di episode pertama, webseries “Joko & Bowo” berhasil menampilkan kelucuan karakter, kisah persahabatan, bahkan nostalgia dan humor satire. Drama diawali dengan penampilan karakter Joko, seorang siswa kelas 5 sekolah dasar yang kurus dan berwajah polos. Ia hendak berangkat sekolah dengan mengendarai sepeda. Joko dan sepeda pastilah mengingatkan netizen akan karakter orang nomor satu di Indonesia.

Lagu anak-anak kemudian muncul dengan nada dan lirik yang apik, ketika Joko bertemu dengan Bowo, sahabatnya sekaligus teman sebangkunya di kelas. Karakter Bowo si jagoan yang ditakuti preman pastilah mengingatkan netizen pada sosok yang tengah terjun di kancah “perang” perpolitikan. Uniknya, di drama ini, Joko dan Bowo sangat akrab bahkan berboncengan ketika berangkat ke sekolah.

Premis dimulai ketika muncul sosok Pertiwi, siswi pindahan asal Jakarta yang sangat cantik dan menarik perhatian Joko maupun Bowo. Belum lagi, muncul tawaran menggiurkan untuk mengisi posisi ketua kelas dari Bu Sri sang wali kelas.

Episode perdana “Joko & Bowo” ini kemudian berakhir dengan pertanyaan yang mungkin bisa ditebak penonton, yakni apakah kedua karakter utama akan saling bersaing merebut posisi ketua kelas dan merebut hati Pertiwi. Namun ada sebuah pertanyaan besar yang membuat penasaran, siapakah yang akan memenangkan persaingan tersebut, Joko atau Bowo?

Terlepas dari segala pertanyaan tersebut, ada banyak kelebihan yang dimiliki webseries “Joko & Bowo” karya sutradara Adam Wiradi Arif. Kelebihan tersebut bahkan sangat minim dimiliki webseries lain. Inilah yang membuat weseries “Joko & Bowo” layak bahkan highly recommended untuk ditonton.

Kelebihan pertama yakni pemilihan genre anak musikal yang sangat jarang diproduksi untuk anak Indonesia. Meski hanya diproduksi untuk tayang online, “Joko & Bowo” yang diprodesuri Aprizal Isna SR ini mampu menampilkan drama musikal anak yang luar biasa. Bahkan, webseries ini pula mampu mengingatkan penonton akan film musikal anak legendaris, “Petualangan Sherina”. Telebih dari segi gubahan lagu, skenario, dan casting.

Digubah dan diaransemen oleh Ceppy Seftiadi, lagu anak dalam “Joko & Bowo” melampaui kualitas webseries pada umumnya, bahkan bisa dikatakan sekelas film layar lebar. Pun dengan skenario yang apik dan kocak, dimainkan dengan ekspresi total oleh para casting yang mengejutkan. Acungan jempol untuk penampilan Fernando Mareto Andriady (Bowo) dan Alfino Ramadani (Joko).

Terdapat pula beberapa dialog skenario yang membuat tawa pecah. Sebut saja ketika Joko berkata kepada sahabatnya, “Wo, kenapa setiap aku samper, pasti kamu lagi beol.” Bowo pun menjawab, “Kenapa lu nyamperin gua pas gua lagi be’ol.” Joko pun menjawab lugu, “Iya juga sih.”

Dialog kocak lain muncul ketika setting di ruang kelas sementara Bu Sri tengah mencarikan tempat duduk untuk Pertiwi. Bowo yang duduk sebangku dengan Joko tiba-tiba mengangkat tangan dan berkata, “Bu, Pertiwi duduk di samping saya aja bu. Masalahnya, besok si Joko mau berhenti sekolah.” Joko yang duduk di sampingnya pun begitu terkejut dan bingung. Dialog-dialog dalam drama ini disampaikan dengan sangat lucu dan menghibur.

Kelebihan lain dari webseries ini yaitu munculnya beragam permainan tradisional era 2000-an, seperti tamagochi, bekel, lompat karet, jangka, lempar kelereng dan sebagainya. Hal ini sukses melahirkan nostalgia untuk para millenial dan gen-Z yang mengenyam masa kanak-kanak di era milenium.

Satu lagi kelebihan webseries “Joko & Bowo” dan mungkin inilah kelebihan yang paling tersorot publik. Adanya humor satire yang sangat lucu dan menyindir beragam kabar politik tanah air. Salah satunya ketika Pertiwi memuji Joko yang menjadi ketua kelas selama empat tahun berturut-turut. Namun Joko justru hanya mengingat masa-masa beratnya selama menjadi ketua kelas yang hanya diperintah ini dan itu oleh bu guru.

Humor-humor sejenis mungkin akan dijumpai pada episode mendatang. Penasaran? Episode kedua webseries “Joko & Bowo” dijadwalkan tayang pada Minggu (8/4/2019) pukul 18.00 di channel YouTube Dacore Production dan Muslimahdailycom. Di tengah panasnya politik jelang pemilu, webseries “Joko & Bowo” seakan menjadi angin segar yang perlu ditonton bukan hanya oleh anak-anak, namun juga dewasa para pemilik suara.

 

Add comment

Submit