{imageshow sl=1 sc=1 /}
Muslimahdaily - Masjid merupakan tempat beribadah bagi para muslim, tempat untuk bersujud dan beribadah dengan khusyuk. Dan seringkali juga digunakan untuk aktifitas lainnya yang berhubungan dengan keagamaan.
Suatu tempat yang sangat menarik perhatian masyarakat merupakan masjid Al-Irsyad di kota baru parahyangan yang tidak memiliki kubah, yang biasanya kubah merupakan ciri bagi rata-rata sebuah masjid. Namun, arsitek menginformasikan bahwa kubah bukanlah suatu identitas ataupun budaya bagi sebuah masjid, dan bukanlah suatu kewajiban dalam mendesain sebuah tempat beribadah umat muslim.
Arsitektur masjid Al-Irsyad di KBP sangatlah unik karena menggunakan tumpukan batu sebagai fasad utama untuk memberikan efek tektonik, dan menggunakan kaligrafi sebagai elemen grafik pada fasad tersebut sekaligus sebagai pengingat waktu beribadah.
Bentuk utama pada masjid merupakan kubus yang merupakan bentuk efisien karena umat muslim harus beribadah dengan berbaris lurus dan menghadap arah/kiblat tertentu. Bentuk kubus ini juga terinspirasi dari ka’bah sebuah struktur yang sangat penting dalam dunia islam, dan merupakan arah para muslim dalam beribadah.
Bangunan yang tinggi dekat dengan bangunan kubus disebut dengan menara masjid, yang merupakan elemen penting sebuah masjid.
Pada zaman dahulu menara masjid digunakan untuk memanggil semua umat muslim untuk beribadah pada saat waktu beribadah tiba. Sekarang, menara masjid memiliki fungsi yang sama kecuali loudspeaker yang digunakan untuk memanggil Jemaah. Menara masjid merupakan ikon penting pada masjid, sehingga dari kejauhan seseorang akan mengetahui letak masjid.
Dengan kapasitas sekitar 1000 orang, masjid ini didesain untuk berbaur dengan alam sekitar. Tumpukan batu menjadikan ventilasi alami tanpa adanya penggunaan AC. Dan masjid dikelilingi oleh air sehingga melindungi masjid dari udara panas saat musim kemarau. Dan saat didalam, orang-orang dapat melihat pemandangan dari luar masjid.
Sumber : http://www.archdaily.com/87587/al-irsyad-mosque-urbane/