Muslimahdaily - Sedikitnya ada 24 nama ilmuwan muslim yang namanya diabadikan sebagai nama kawah di bulan. Tentu bukan umat Islam yang melakukannya, melainkan para astronom dari International Astronomical Union (Persatuan Astronomi Internasional). Berikut beberapa ilmuwan muslim yang namanya terkenal hingga ke bulan.

1.Al Biruni

Bukan hanya sebagai kawah bulan, nama Al Biruni bahkan dijadikan nama sebuah asteroid, yakni Asteroid 9936 Al Biruni. Patungnya pun dapat dijumpai di kantor pusat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Austria.

Hal ini tak mengherankan mengingat jasa besar Al Biruni di bidang pengetahuan dan peradaban manusia.

Ia merupakan ilmuwan serba bisa yang ahli di banyak bidang, baik matematika, astronomi, fisika, farmasi, antropologi, psikologi, kimia, geografi, geodesi, kartografi, geologi, dan masih banyak lagi.

Jasa besar Al Biruni yang sangat dikenal ialah memelopori munculnya ilmu geodesi yakni ilmu yang mempelajari tentang pengukuran bumi, serta ilmu indologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang India.

2. Al Khawarizmi (Algorismi)

Dasar matematika yang saat ini memajukan peradaban manusia ternyata berawal dari rumah seorang ilmuwan beragama Islam, yakni Al Khawarizmi. Jasa Al Khawarizmi di bidang matematika sungguh sangat besar. Teramat pantas namanya diabadikan sebagai salah satu nama kawah di bulan.

Ia merupakan penemu angka nol dan penemu banyak sekali rumus dasar matematika yang digunakan hingga kini. Sebut saja rumus aljabar, persamaan linear dan kuadrat, bahkan ia pula menemukan rumus luas segi tiga, luas segi empat, luas lingkaran, dan sebagainya.

Sebutan algoritma bahkan diambil dari namanya versi Barat, yakni Algoritmi atau Algorismi.

3. Al Battani (Albategnius)

Sebagaimana Al Khawarizmi, Al Battani pula seorang matematikawan muslim. Ia berjasa menemukan persamaan trigonometri atau yang kita kenal dengan secant (Sin), cosecant (Cos), dan tangen (Tan). Selain matematika, Al Battani pula seorang astronomi. Ia lah yang menemukan bahwasanya satu tahun terdiri dari 365 hari.

Ilmuwan asal negeri Syam ini kemudian diabadikan namanya sebagai nama kawah bulan. Namun bangsa Barat mengenalnya dengan sebutan Albategnius. Karena itulah kawah di bulan pun menggunakan nama tersebut.

4. Al Farghani (Alfarganus)

Al Farghani atau Alfarganus juga dicatat namanya sebagai nama kawah bulan. Ia merupakan astronom muslim dari Kota Farghana (Sekarang wilayah Uzbekistan).

Jasa besarnya yakni menghitung diameter bumi dan menentukan apage dan perige dengan sangat akurat. Apage yakni titik terjauh lintasan benda angkasa dari bumi, dan perige adalah titik terdekatnya.

5. Ibnu Haitham (Alhazen)

Bukan hanya cerdas di bidang matematika dan astronomi, para ilmuwan muslim juga ahli di bidang keilmuan lain. Salah satunya Ibnu Haitham yang memiliki keahlian luar biasa di bidang optik.

Ia merupakan penemu kamera pertama, yakni kamera obscura. Kamera ini lah yang nantinya dikembangkan ilmuwan Barat menjadi kamera seperti sekarang.

Selain itu, Ibnu Haitham pula menemukan teori proses terjadinya pelangi. Ia sangat ahli dalam ilmu optik dan menemukan teori-teori pembiasan cahaya. Karena kiprahnya bagi peradaban manusia tersebut, astronom Barat pun tak segan mengabadikannya menjadi nama kawah di bulan.

6. Ibnu Sina (Avicenna)

Nama Avicenna sudah tak asing lagi karena ketenarannya di bidang kedokteran. Ialah bapak ilmu kedokteran modern yang jasanya diakui dunia. Kitabnya yang bertajuk Qanun fi Ath Thib (The Canon of Medicine) merupakan karya fenomenal yang menjadi referensi utama mahasiswa kedokteran di seluruh dunia.

Siapa kira Avicenna sang maha guru kedokteran itu ternyata seorang muslim, yang juga seorang hafidz qur’an dan ahli tafsir. Ia bahkan dikenal sebagai seorang yang alim dan gemar bersedekah.

Di tengah kesibukan mengurus pasien, ia selalu mengkhatamkan Al Qur’an setiap tiga hari sekali. Masya Allah, sungguh patut diteladani generasi muda muslim. Kawah di bulan hanyalah cara kecil untuk mengabadikan namanya.

7. Jabir Ibnu Hayyan (Geber)

Ilmuwan muslim ini lebih dikenal dengan nama baratnya, yakni Geber. Ia dijuluki bapak kimia modern karena berhasil menemukan banyak sekali unsur dan senyawa kimia. Ilmuwan asal Khurasan ini bahkan menemukan senyawa kimia yang kemudian menjadi bahan pembuatan gelas kaca. Jasanya yang besar ini patutlah diabadikan sebagai salah satu nama kawah di bulan.

Selain tujuh ilmuwan muslim di atas, masih banyak ilmuwan hebat lain yang namanya juga diabadikan di bulan. Sebut saja Ibnu Batutah sang penjelajah dunia, Al Sufi (Azophi) si penemu andromeda, Ibnu Firnas sang pelopor pesawat terbang, Ibnu Rusyd fisikawan dari Andalusia, Thebit sang pakar geometri, Umar Khayyam sang sastrawan, dan masih banyak lagi.

Muslimin patut bangga memiliki ilmuwan yang menorehkan kemajuan bagi peradaban. Kita berharap masa-masa keemasan Islam di masa lampau akan terulang di masa mendatang dan umat ini melahirkan kembali sosok-sosok hebat yang berkiprah dunia.

Sumber: “36 Kisah Inspiratif Ilmuwan Muslim”

Afriza Hanifa

Add comment

Submit