Muslimahdaily - Rumah produksi film kartun terkemuka di dunia, Disney, membuat ulang (remake) film kartun fenomenal Aladdin menjadi film yang diperankan tokoh nyata. Ingin mengulang kesuksesan film kartun Aladdin di masa lalu, kini perusahaan Amerika itu merilis film Aladdin terbaru dengan penggambaran tokoh Muslim “Ja’far” dengan karakter yang berbeda.

Dalam kartun Aladdin di era 90-an, Ja’far yang terinspirasi dari tokoh Muslim digambarkan sosok antagonis atau penjahat. Tetapi, pada film Aladdin terbaru ini, karakternya akan lebih dikenal sebagai sosok yang gemar ilmu pengetahun dan penelitian ilmiah (sains).

Banyak kalangan yang memprediksi bahwa penggambaran film di masa lalu, disebabkan oleh propaganda media Barat yang menginginkan agar karakter Muslim dicap sebagai penjahat, penyihir, dan tokoh jahat.

Sosok Menteri Terbaik di Era Sultan Haroun el-Rashid

Namun, jarang diketahui orang bahwa faktanya Ja'far ibn Yahya merupakan menteri dan penasihat politik di masa kekuasaan Khalifah Muslim Haroun el-Rashid.

Bahkan, Ja'far ibn Yahya adalah salah satu tokoh paling menonjol dalam kekhalifahan Abbasiyah, kerajaan Muslim abad pertengahan yang memerintah sebagian bumi, meliputi: Asia, Afrika Utara, dan Eropa dari tahun 750 hingga 1258 Masehi.

Menteri Muslim ini memakai pengaruhnya untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan di Dunia Islam. Ia juga banyak memberi kontribusi pada perkembangan ilmu kedokteran, astronomi dan teknik sipil dalam masyarakat Islam abad pertengahan yang dikenal sebagai Zaman Keemasan Islam.

Memiliki Darah Keluarga Barmakid yang Berpengetahuan Luas

Ja'far dilahirkan dalam keluarga yang kuat, Barmakid, dengan wilayah tempat tinggal di sekitar daerah pelosok Afghanistan yang dulu dikenal sebagai pusat biara-biara Budha. Barmakid pernah menjadi pemimpin dan pengelola dua biara besar di Balk, tetapi keluarga tersebut masuk Islam setelah tahun 651 Masehi.

Berpendidikan tinggi dan berpengaruh, para Barmakid mudah akrab dan menempatkan diri di antara kerabat bangsawan kekhalifahan Abbasiyah.

Ayah Ja'far sendiri bahkan pernah menjabat sebagai menteri dan penasihat politik. Sedangkan, dua saudara lelakinya memerintah di Mesir dan Damaskus.

Pada usia dewasa, Ja'far aktif melanjutkan tradisi keluarganya yang senang memperkenalkan ilmu pengetahuan ke seluruh dunia. Ia dikenal luas karena berperan dalam bidang seni dan pembuatan kertas di Baghdad.

Bahkan, Ja’far meyakinkan Sultan Haroun el-Rashid untuk mendirikan pabrik kertas di Baghdad agar persediaan kertas negara selalu tersedia.

Dari sinilah, semakin besar perkembangan ilmu pengetahuan terutama pencetakan buku, kitab, informasi serta surat untuk berkomunikasi di masa itu.

Kontribusi keluarga Barmakid terhadap penyebaran pengetahuan ilmiah, khususnya kontribusi Ja'far, sangat besar. Gagasan Ja’far ini kemudian diperluas hingga Asia Selatan (India, Pakistan, Bangladesh) dan membantu mengembangkan Dunia Islam. Bahkan, gagasan itu akhirnya menyebar ke benua Eropa.