Muslimahdaily - Benteng Al-Ukhaidir berlokasi di tengah gurun Karbala, Irak. Banyak kalangan arkeolog dan peneliti yang penasaran dengan misteri dibalik pembangunan istana megah di padang pasir ini.
Benteng yang juga dikenal sebagai Istana Abbasiyah Ukhaidir ini diperkirakan dibangun sekitar 778 Masehi, berjarak sekitar 105 kilometer barat daya Baghdad.
Menara istana tingginya hampir 21 meter dan lebarnya 167 meter. Konon, nama Ukhaidir diambil dari kata “Akhdar” yang berarti hijau dalam bahasa Arab. Tetapi, nama ini sungguh bertentangan dengan lingkungan alam di sekitarnya, di mana hanya ada terik matahari, hamparan pasir cokelat kusam, dan gurun tandus.
Irak Meminta Agar Situs Ini Dimasukkan Daftar Warisan Dunia UNESCO
Menurut penulis Italia, Pietro Della Valle saat berkunjung pada 1625, benteng ini sangat mengagumkan. Terdiri dari area yang luas dengan banyak koridor dan ruang rahasia, dan tempat penampungan air bawah tanah.
Sementara itu, Mohyee Massoudi, seorang arkeolog dan sejarawan, mengatakan politik dan keamanan Irak yang tidak stabil, turut membahayakan konservasi situs bersejarah ini.
Tak jarang, penjahat dan oknum kriminal bersembunyi di dalam Benteng Al-Ukhaidir yang penuh ruang-ruang gelap tanpa takut ketahuan.
Bahkan, kelompok – kelompok bersenjata mengubah Benteng Al-Ukhaidir sebagai gudang senjata ketika pasukan Amerika Serikat menginvasi Irak selama periode pasca 2003.
Menarik Minat Arkeolog Dunia
Ketika pasukan militer Amerika Serikat mengunjungi Benteng Al-Ukhaidir, mereka sangat terpesona.
Dikatakan, bahwa apabila Benteng Al-Ukhaidir berada di Amerika Serikat, sudah pasti akan menjadi obyek wisata poopuler yang dikagumi banyak pelancong.
Sayangnya, Benteng Al-Ukhaidir justru terbengkalai dan terabaikan sama sekali. Lokasinya yang berada tepat di tengah gurun pasir tandus, membuatnya tak terjamah manusia.
Padahal, banyak arkeolog dari berbagai negara seperti Inggris, Prancis, Italia, Jerman, dan lain-lain datang untuk meneliti sejarah dibaliknya.
Mereka bingung untuk menentukan kejelasan kapan tanggal pasti pembangunan Benteng Al-Ukhaidir. Karena tidak terdapat petunjuk apa pun, baik prasasti maupun naskah tertulisnya.
Sekalipun diprediksi dibangun pada Dinasti Abbasiyah, namun tetap ada keraguan karena Dinasti Abbasiyah baru dirintis pada sekitar 750 M.
Tentunya akan membutuhkan dana yang sangat besar, bagi sebuah Dinasti yang baru dirintis mampu membangun Benteng Al-Ukhaidir sedemikian megah di tengah padang pasir.
Pesona Benteng Al-Ukhaidir
Meskipun dinding Benteng Al-Ukhaidir mulai tergerus waktu dan angin kencang gurun, pesona Benteng Al-Ukhaidir tetap tak terbantahkan.
Arsitekturnya menggabungkan antara lengkungan, persegi panjang, persegi, dan menara serta kubah.
Di sisi luar Benteng Al-Ukhaidir, terdapat bangunan setinggi 17 meter. Bangunan ini dibuat dari lempengan batu kapur dan campuran semen.
Sisi terluar ini masih dilengkapi dengan menara perantara serta pojok dengan lengkungan sepasang.
Dapat terlihat jelas bahwa Benteng Al-Ukhaidir memang sengaja didirikan dengan desain pertahanan militer yang detail.
Bahkan, terdapat celah – celah khusus yang diperuntukkan bagi para pemanah untuk membidik musuh sekaligus melindungi diri.
Sementara, di sisi depan, pintu gerbang besar juga disempurnakan dengan celah untuk menjatuhkan bom atau bebatuan. Hal ini bertujuan melumpuhkan musuh yang hendak mendobrak atau memasuki pintu gerbang utama.
Menariknya, di dalam Benteng Al-Ukhaidir terdiri dari beberapa bangunan utama yang fungsional. Antara lain masjid, pengadilan, aula besar, rumah / tempat tinggal, serta ruang audiensi.
Melihat beberapa tempat fungsional yang dapat dimanfaatkan bagi publik atau masyarakat, semestinya Benteng Al-Ukhaidir dahulunya sangat ramai dan kerap dipakai untuk beraktivitas masyarakat secara luas.
Bahkan, Benteng Al-Ukhaidir ini mampu menampung kapasitas hingga ribuan orang. Baik dari kalangan sipil maupun militer. Mengenai kepastian sejarah Benteng Al-Ukhaidir masih tetap menjadi misteri yang tak terpecahkan hingga kini.