Mengenal Abbas Ibn Firnas, Penerbang Muslim Pertama di Dunia

Muslimahdaily - Dunia penerbangan mencatat China sebagai bangsa pertama yang memulai penelitian atau penyelidikan di bidang aerodinamika. Pada abad kelima sebelum Masehi, China telah berhasil menciptakan sebuah pesawat sederhana dan menerbangkannya.

Tercatat juga dalam sejarah dunia bahwa nama Wright Bersaudara, yakni Orville Wright dan Wilbur Wright adalah orang yang pertama kali berhasil menerbangkan pesawat. Menggunakan pesawat rancangan sendiri bernama Flyer, Wright Bersaudara sukses mengudara di sekitar Amerika Serikat pada tahun 1903.

Namun jika ditelisik lebih jauh lagi, terdapat tokoh muslim yang lebih dulu berhasil mengudara sebelum Wright bersaudara, yaitu Abbas Ibn Firnas, seorang intelektual dan ilmuwan Muslim asal Kordoba, Spanyol.

Mengenal Abbas Ibn Firnas

Abbas Ibn Firnas lahir di Izn-Rand Onda Al-Andalus, yang sekarang bernama Ronda Spanyol. Namun ia tinggal di Emirat Cordoba yang merupakan salah satu pusat pembelajaran utama dunia Muslim.

Selain dikenal sebagai penerbang pertama, Abbas Ibn Firnas ternyata juga seorang insyisyur, dokter, penemu di berbagai bidang keilmuan, penyair Arab dan juga seorang ahli matematika dan Kimia.

Ia mempelajari perangkat mekanik dan arloji. Ketertarikannya pada kristal, kuarsa, dan pasir menjadikannya pandai dalam membuat gelas minum. Selain itu ia juga gemar bereksperimen dengan lensa dan kaca pembesar serta apa pun yang berasal dari kaca.

Atas segala pencapaiannya sebagai ilmuan, pada tahun 1976 Abbas Ibn Firnas diberi penghormatan oleh Working Group for Planetary System Nomenclature (IAU/WGPSN) dengan menamai salah satu kawah bulan dengan nama ‘Ibn Firnas.

Abbas Ibn Firnas dan Armen Firman

Sejarah mengatakan bahwa ketertarikan Abbas Ibn Firnas terhadap dunia penerbangan dipengaruhi oleh orang benama Armen Firman pada tahun 852 Masehi. Armen hanyalah orang biasa yang senang mengamati alam di sekitarnya namun ia juga paham akan ilmu dasar mekanika penerbangan.

Armen juga dikenal sebagai orang yang berani. Suatu hari ia naik ke puncak menara masjid agung di Qurtuba dan kemudian loncat dari atas sana menggunakan pesawat ciptaannya. Namun sayangnya ia terjatuh ke tanah dan sedikit terluka. Ini mungkin tercatat sebagai lompatan parasut pertama di dunia.

Saat itu Abbas Ibn Firnas berada di kerumunan orang menonton dan sangat terkesan dengan aksi Armen. Meskipun upaya itu gagal, namun ia merasa bahwa ada sesuatu yang bisa dipelajari lebih lanjut dari aksi penerbangan tersebut, yaitu ilmu aerodinamika.

Penerbangan Pertama Abbas Ibn Firnas

23 tahun setelah kejadian Armen Firman, yaitu pada tahun 875 M, Abbas Ibn Firnas yang saat itu berusia 70 tahun berhasil merakit mesin terbangnya pertama kali. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mempelajari sifat penerbangan di antara studi-studi lainnya.

Pada akhirnya, ilmuan ini membuat desain pesawat berbagan kayu, dilengkapi dengan kedua sayap yang dirajut dengan sutra dan bulu-bulu. Dari perbukitan Jabal Al-‘Arus ia terjun dan melompat untuk menjajal pesawat rakitannya. Saat itu Abbas Ibn Firnas mengumpulkan orang untuk melihat aksi beraninya. Banyak saksi mengatakan bahwa ia meluncur dalam waktu yang cukup lama, sekitar 10 menit.

Saat mendarat, ia menyadari bahwa terdapat masalah dengan desainnya. Abbas Ibn Firnas terlalu memfokuskan seluruh energinya untuk mempelajari mekanisme lepas landas tetapi mengabaikan mekanisme pendaratan. Itulah yang membuat penerbangannya sukses namun ia terjatuh ketika mendarat dan mengakibatkan cedera serius.

Berkat kegagalannya tersebut ia mendapatkan banyak pelajaran dan menyimpulkan bahwa rancangannya tidak termasuk mekanisme untuk memperlambat proses mendarat. Ia juga belajar dari seekor burung, mereka menggunakan ekor dan sayapnya bersamaan untuk memperlambat kecepatan dan berhenti tepat di atas tanah sebelum mendarat. Abbas menyadari bahwa dirinya lupa mendesain ekor.

Abbas Ibn Firnas tidak melakukan upaya lain setelah itu di masa hidupnya. Namun ia tetap tercatat sebagai muslim pertama yang mempelajari dan menerapkan teknik penerbangan.

Sumber: Ilmfeed.com

Add comment

Submit