Muslimahdaily - Tak hanya menjadi agama mayoritas, islam juga mengambil peran penting dalam kemerdekaan Indonesia. Tak sedikit jumlah pejuang kemerdekaan yang berstatus sebagai ulama penyebar dakwah Islam namun pula berstatus sebagai tokoh pahlawan nasional. Sayangnya, sejarah tak pernah mencatat perjuangan mereka kecuali sebatas merebut kemerdekaan Indonesia.
Siapa saja mereka, tak banyak masyarakat tahu karena pelajaran sejarah di sekolah tak menyebut mereka sebagai seorang da'i. Padahal sebagian besar pahlawan merupakan para santri bahkan kyai. Nama mereka mungkin sangat lekat dengan gelar pahlawan, namun jauh dari status sebagai ulama ataupun tokoh agama.
1.Pangeran Diponegoro
Sang panglima perang Diponegoro yang ternama ini merupakan seorang kyai ternama di daerah tempat tinggalnya, Tegalrejo. Ia yang lahir sebagai putra keraton Yogyakarta ini memilih menghindari politik dan menjadi penasihat agama di tengah masyarakat.
Bagi Pangeran Diponegoro, perang melawan penjajah Belanda merupakan sebuah jihad. Pahlawan nasional yang memiliki nama asli Bendara Raden Mas Antarwirya tersebut pernah menyatakan bahwa perlawanannya terhadap penjajah adalah perang sabil, yakni perlawanan
menghadapi kaum kafir.
Semangat perang sabil yang dikobarkan Pangeran Diponegoro tersebut kemudian berdampak pada berkobarnya semangat jihad hingga ke wilayah Pacitan dan Kedu .
Salah seorang da'i Kota Surakarta, Kyai Maja pun kemudian ikut bergabung dengan pasukan Diponegoro melawan Belanda.
2.Cut Nyak Dien
"Sebagai perempuan Aceh, kita tidak boleh menumpahkan air mata pada orang yang sudah syahid," demikian ucapan Cut Nyak Dien kepada putrinya saat Teuku Umar, suami yang juga pahlawan nasional meninggal dunia. Bersama sang suami dan rakyat Aceh, Vut Nyak Dien berjihad mengusir Belanda dari Serambi Makkah.
Cut Nyak Dien merupakan wanita aceh yang mendapat pendidikan agama yang baik dari keluarganya. Tak hanya dikenal sebagai bangsawan, keluarga Cut Nyak Dien juga dikenal sebagai keluarga ulama yang disegani.
3.Imam Bonjol
Bersorban dan berjenggot lebat cukuplah menggambarkan pemimpin Perang Paderi ini sebagai seorang muslim. Gelarnya sebagai imam pun tak dapat dipungkiri bahwa beliau merupakan seorang ulama besar. Siapa sangka sang ulama justru mengambil peran besar di kancah peperangan melawan penjajah di perang paderi yang sangat bersejarah itu.
Tuanku Imam Bonjol yang memiliki nama asli Muhammad Shahab merupakan seorang ulama Minangkabau kelahiran Bonjol, Sumatera Barat. Ia lah sang imam Kaum Paderi di tanah kelahirannya. Beliau juga merupakan putra dari ulama ternama asal Sungai Rimbang, Suliki, Khatib Bayanuddin.
4.Fatahillah
Sang pencetus "Jayakarta" yang kini menjadi ibu kota ini terkenal dalam perangnya melawan Portugis di Sunda Kelapa. Namun sang pahlawan nasional juga dikabarkan merupakan ahli agama dan juru dakwah di Kerajaan Demak.
Tak jelas dalam catatan sejarah mengenai asal usul Fatahillah. Ada yang mengisahkannya sebagai putra Aceh yang lahir di Samudera Pasai. Sejarah lain menyebut beliau sebagai keturunan raja Arab, ada pula yang menyebut beliau putra pembesar Mesir dari Palestina. Sejarah lain menyatakan beliau lahir di Samarkand kemudian menuntut ilmu ke Baghdad dan bergabung dengan Turki Utsmani.
Terlepas perselisihan sejarah tersebut, ada satu hal pasti bahwa Fatahillah merupakan menantu dari salah satu walisanga, yakni Sunan Gunung Jati. Cukuplah diketahui keluasan ilmu agama seorang menantu dari walisanga dan ia adalah Fatahillah.
5.Bung Tomo
Pejuang dari kalangan da'i tak hanya ada di lingkaran para pahlawan perintis kemerdekaan seperti disebut sebelumnya. Tercatat beberapa pahlawan era kemerdekaan nasional pun memiliki latar belakang agama yang sangat baik. Bung Tomo adalah salah satunya.
Sang pemimpin pertempuran Surabaya 10 November 1945 tersebut merupakan tokoh muslimin yang mengartikan setiap usahanya adalah jihad. Takbir selalu diserukan setiapkali memerangi penjajah yang kafir. Peperangan jihadnya pun hingga kini dikenang dengan diperingati sebagai hari pahlawan nasional.
6.Mohammad Natsir
Tak hanya para pahlawan di medan perang, pahlawan nasional yang berjuang di pemerintahan pun tercatat terdiri dari beberapa da'i yang shalih. Dr. Mohammad Natsir misalnya. Perdana menteri kelima Indonesia itu merupakan seorang ulama. Ia bahkan pernah menjadi Presiden Liga Muslim Dunia dan Ketua Dewan Masjid tingkat internasional.
7.KH.Ahmad Dahlan dan KH.Hasyim Asy'ari
Keduanya pastilah dapat dipastikan berlatar belakang ulama. Kedua pahlawan nasional tersebut bahkan terkenal sebagai pendiri dua mazhab Islam terbesar di Indonesia, Ahmad Dahlan dengan Muhammadiyyah dan Hasyim Asy'ari dengan Nadhatul Ulama.
Selain tujuh tokoh diatas, masih ada beberapa pahlawan lain yang juga berlatar belakang ulama. Mereka adalah pahlawan pemberani sekaligus muslim yang taat. Bahkan disebutkan banyak pondok pesantren yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan negeri ini. Salah satu ponpes yang banyak melahirkan pejuang kemerdekaan, yakni Pesantren Giri Jawa Timur yang berlokasi dekat Gresik dan dekat Surabaya.
Sebagai penutup, mengutip ucapan salah satu tokoh dari tiga serangkai yang juga merupakan pahlawan nasional, Dr. Douwwes Dekker, bahwa "Apabila tidak ada semangat Islam di Indonesia, sudah lama kebangsaan yang sebenarnya lenyap dari Indonesia".