Muslimahdaily – Di hamparan padang pasir yang luas, tepatnya di pinggiran utara-barat Ibu Kota Riyadh sana, terdapat sebuah beberapa bangunan tradisional besar dengan warna cokelat muda menyelimuti keseluruhan bangunannya. Arsitekturnya didekorasi dengan gaya orang Najd dan batu bata lumpur dijadikan sebagai struktur utamanya guna mengatasi cuaca gurun yang keras. Di belakangnya terdapat oasis ad-Dir’iyah serta berhadapan dengan kebun-kebun Lembah Hanifa.
Kawasan dari bangunan-bangunan tersebut bernama al-Turaif, sebuah distrik bersejarah yang masuk ke dalam daftar warisan dunia UNESCO pada 31 Juli 2010. Ia dianggap sebagai situs kelima dalam bangunan bersejarah dan merupakan salah satu situs politik di Arab Saudi. Diketahui distrik tersebut mempunyai sisa-sisa permukiman yang berasal dari abad ke-15. Diketahui dahulunya distrik tersebut merupakan rumah asli keluarga kerajaan dan menjadi tempat penyebaran reformasi Salafiyah di dalam agama Islam. Al-Turaif menjadi ibu kota pertama Saudi dari tahun 1744 hingga 1818. Kala itu distrik tersebut direbut oleh Kekaisaran Ottoman atau Kesultanan Turki dan menjadikannya daerah kosong.
Hingga pada tahun 2000, Otoritas Pembangunan Ad-Diriyah kemudian merenovasinya dengan tujuan mengubah permukiman. 18 tahun setelahnya, tepatnya pada bulan Desember, Arab Saudi mengeluarkan program restorasi menjadi museum terbuka guna mendokumentasikan situs-situs arkeologi. Latar belakang proyek tersebut dibuat didasarkan atas tujuan dalam meningkatkan pariwisata lokal Saudi dan bagian dari Visi Saudi 2030. Meski dirubah menjadi tempat wisata, pihak pembangunan tetap menghormati keaslian lokasi tempat sehingga bangunan tersebut tidak mengalami perubahan modern yang signifikan. Alhasil karena renovasi tersebut, tak hanya terpilih menjadi situs warisan dunia UNESCO, distrik al-Turaif juga memberikan penghargaan status ‘Pemenang Nasional’ dalam kategori Proyek Sosial Budaya, dan Warisan Tahun Ini di MEED Project Awards 2020.
Adapun istana dan monumen bersejarah yang ada di distrik al-Turaif di antaranya: Pertama, Istana Salwa, rumah pertama dari keluarga kerajaan Al-Saud dan para imam di masa awal Kerajaan Saudi berdiri. Rumah tersebut terdiri dari empat lantai. Kedua, Istana Saad bin Saud, memiliki beberapa lantai yang terkenal dengan taman kerajaan dan biasa digunakan untuk tempat beristirahat. Ketiga, The Guest House dan Al-Turaif Bath House. The Guest House merupakan bangunan tradisional yang memiliki sejumlah taman dengan kamar untuk para tamu disekelilingnya. Sementara Al-Turaif Bath House merupakan pemandian dengan gaya arsitektur beragam dan memiliki berbagai macam material dalam pelapis dindingnya. Keempat, Masjid Imam Mohammad bin Saud, biasa digunakan oleh pelajar seluruh Semenanjung Arab sebagai tempat edukasi dalam hal agama.