Muslimahdaily - Kota cirebon selain dikenal sebagai kota udang karena merupakan penghasil tambak udang terbesar juga dikenal sebagai kota wali, karena awal mula lahirnya walisongo dimulai dari kota ini. Tidak heran banyak tempat-tempat bersejarah di Kota Cirebon yang bernafaskan Islam peninggalan walisongo. Sebut saja keraton kesepuhan, makam para kiyai, masjid agung, dan lain-lain.

Salah satu objek peninggalan sejarah yang terkenal di Kota Cirebon dan masih digunakan saat ini adalah bangunan masjid, dan bangunan masjid yang terkenal yaitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Nama masjid ini diambil dari kata "sang" yang bermakna keagungan, "cipta" yang berarti dibangun, dan "rasa" yang berarti digunakan. 

Masjid Agung Sang Cita Rasa merupakan masjid  tertua yang dibangun oleh para wali pada tahun 1480 M, memiliki keunikannya sendiri. Masjid Agung Sang Cipta Rasa berada dalam Komplek Kesultanan Kesepuhan Cirebon. 

Konon katanya dalam proses pembangunan masjid ini terdapat duet arsitek antara Sunan kalijaga dan Raden Sepat dari Majapahit, karenanya masjid ini juga dianggap sebagai salah satu peninggalan Majapahit. 

Bagunan masjid ini terdiri dari 3 bagian yaitu bangunan utama, bangunan serambi, dan bangunan belakang masjid. Pada bagunan utama masjid terdapat 2 mimbar yang digunakan untuk khutbah Jumat dan sudah berusia ratusan tahun. Tepat disebelah mimbar terdapat mihrab yang didalamnya ada 3 ubin yang dipasang langsung oleh Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang. 

Ada sebuah tradisi yang dilakukan saat shalat Jumat yaitu dilakukannya adzan pitu. Adzan ini dikumandangkan oleh 7 orang muadzin secara serempak. Selain itu juga pada sebelum dimulainya shalat Jumat, pengurus masjid akan berkeliling seluruh bagian masjid sembari membawa dupa yang berasal dari keraton kesepuhan dan keraton kanoman sebagai pengharum masjid. 

Selanjutnya bangunan serambi masjid digunakan sebagai tempat shalat bagi jamaah pada hari-hari biasa. Di sini terdapat tiang Sunan Kalijaga yaitu tiang kayu yang disatukan oleh Sunan Kalijaga dalam satu ikatan besi. Terdapat 9 pintu penghubung yang menghubungkan antara serambi masjid dengan bangunan utama masjid. Jumlah 9 pintu ini melambangkan 9 orang walisongo.

Bagian belakang masjid merupakan tempat bedug yang ditabuh saat waktu shalat. Jika ciri khas sebuah masjid adalah adanya kubah, lain halnya dengan masjid yang satu ini. Konon katanya dahulu kubah Masjid Agung Cipta Rasa dipindahkan ke Masjid Agung Banten. 

Di halaman Masjid Agung Cipta Rasa juga terdapat makam para tetua masjid yang sering didatangi pengunjung untuk ziarah dan juga jam matahari yang digunakan sebagai penanda waktu shalat. Terdapat pula sumber mata air yang diklaim oleh warga sekitar sebagai zam-zamnya orang Cirebon, karena air yang dihasilkan dipercaya dapat mengobati berbagai jenis penyakit.

Evi Hidayani

Add comment

Submit