Muslimahdaily - Siapa diantara Sahabat Muslimah yang kerap mengalami insomnia? Jika iya, kondisi tersebut tentu sangat mengganggu, kan? Insomnia atau kesulitan untuk tertidur di malam hari biasanya disebabkan oleh berbagai faktor misalnya, stres, depresi, cemas, kurang olahraga, dan lain sebagainya.
Sebagian besar pengidap insomnia akan mengalami tidur yang kurang baik secara kuantitas kualitas, hal ini yang akhirnya kemudian dapat menyebabkan pengidap insomnia tidak merasa segar sekaligus masih mengantuk setelah terbangun.
Kita semua tahu bahwasanya tidur sudah merupakan kebutuhan manusia, yang berfungsi untuk mengistirahatkan, memulihkan pikiran dan tubuh serta untuk mengembalikan energi yang digunakan saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Bahkan, karenanya ada orang-orang yang berani untuk menghabiskan biaya cukup mahal agar dapat tertidur lelap semalaman.
Tak hanya itu, hal ini dapat menjadi bukti bahwa tidur juga merupakan sebuah kenikmatan yang seringkali manusia lupakan karena terlena oleh keinginan untuk mendapatkan kenikmatan dunia yang fana lainnya.
Melansir laman Bincang Muslimah, Islam telah mengajarkan bagaimana caranya untuk hidup sehat. Bahkan hingga masalah tidur, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengajarkan bagaimana pola tidur yang baik bagi kesehatan. Waktu tidur yang paling baik adalah di malam hari.
Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman,
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.” (QS. Al-Naba’: 9 – 11).
Kondisi insomnia atau susah tidur juga dialami oleh para sahabat yang merasa gelisah yang sehingga menyebabkan mereka terjaga semalaman karena tidak dapat tertidur.
Imam al-Nawawi r.a. dalam kitab al-Adzkar menyebutkan sebuah riwayat bahwa Zaid bin Tsabit Radhiyallahu 'anhu mengadu kepada Rasulullah tentang insomnia yang menimpanya. Kemudian Rasulullah memintanya untuk membaca doa berikut ini.
اللَّهُمَّ غارَتِ النُّجُومُ وَهَدأتِ العُيُونُ وأنْتَ حَيُّ قَيُّومٌ لا تَأخُذُكَ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ يا حيُّ يا قَيُّومُ أَهْدِىءْ لَيْلي وأنِمْ عَيْنِي
Artinya:
“Wahai Tuhan, bintang-bintang berjatuhan, mata-mata telah tenang, dan Engkau Maha Hidup, Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu; tidak mengantuk dan tidak tidur. Wahai Sang Maha Hidup dan wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, tenangkanlah malamku dan tidurkanlah mataku.”
Setelah itu, Zaid pun membaca doa yang diajarkan Rasulullah tersebut dan dia berkata,“Allah Ta'ala menghilangkan apa yang aku alami sebelumnya." yang artinya ia tak mengalami insomnia.
Sementara itu, pada riwayat lain yang juga disebutkan dalam kitab Al Adzkar disebutkan bahwa Khalid bin al-Walid Radhiyallahu 'anhu mengalami insomnia, kemudian dia mengadu kepada Rasulullah. Kemudian, beliau menyuruhnya agar membaca doa berikut,
أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبهِ وَشَرِّ عِبادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّياطِينِ وأنْ يَحْضُرُونِ
Artinya:
“Aku berlindung dalam firman Tuhan yang sempurna dari amarah-Nya dan kejahatan para penyembah-Nya dan dari bisikan setan, dan dari kehadiran mereka.”
Selain mengandalkan obat atau kemampuan ahli medis. Sebagai seorang Muslim, tentu hal ini juga perlu dibarengi dengan memanjatkan kepada Allah Ta'ala seperti yang telah diajarkan Rasulullah kepada para sahabat-sahabatnya.
Wallahu a’lam.