Muslimahdaily - Cinta, kata sederhana yang hanya lima huruf namun memiliki makna amat dalam dan pengaruh begitu besar. Dengan cinta pahit terasa manis, dengan cinta hati keras menjadi lunak, dengan cinta si kikir menjadi dermawan, dengan cinta seorang budak menjadi raja.
Seseorang yang tengah bersemi rasa cinta dihatinya, perasaan itu dapat menjadi sebuah obat mujarab penyembuh seribu macam penyakit. Namun juga dapat menjadi racun yang seketika mematikan. Berikut ini adalah dua syarat agar cinta tetap menjadi anugrah bukanlah petaka.
Pertama, Cinta Terbesar adalah Hak Allah
Sebagai seorang hamba hendaklah kita mencitai Allah melebihi segala cinta kepada mahkluknya. Menjadikan Allah sebagai yang utama dan mengerjakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya sebagai prioritas dalam keseharian.
Ibnu Qoyyim Al-Juaziyah menggambarkan rasa cinta kepada Allah bagaikan pohon dalam hati, akarnya adalah merendahkan diri di hadapan Dzat yang dicintainya, batangnya adalah mengenal nama dan sifat Allah, rantingnya adalah rasa takut kepada (siksa)Nya, daunnya adalah rasa malu terhadap-Nya, buah yang dihasilkan adalah taat kepadaNya Dan penyiramnya adalah dzikir kepadaNya. Kapanpun jika amalan-amalan tersebut berkurang maka berkurang pulalah mahabbahnya kepada Allah”. (Raudlatul Muhibin, 409, Darush Shofa).
Kedua, Cintai Segala Sesuatu Karena Allah
Rasa cinta terhadap hal - hal yang disenangi tak dapat dipungkiri pasti akan tumbuh dalam hati manusia. Karena pada dasaranya cinta adalah fitrah yang hadir menyelusup dalam relung hati seorang insan.
Namun kecintaan terhadap mahluk tetaplah tidak boleh disejajarkan apalagi melebihi kecintaan kepada Allah.
Dalam Al-Quraan Allah berfirman :
"Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan pada wanita (pasangan), anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah tempat kembali yang baik." (Qs. Ali Imran : 14)
Mencintai karena Allah adalah sebuah kunci cinta hakiki, karena rasa cinta yang tak dilandasi dengan kecintaan kepada Allah tidak akan mendatangkan kebaikan, bahkan dapat mendangkan murkanya Allah.
Mencintai karena Allah adalah perasaan cinta yang muncul, karena kecintaan dirinya kepada Allah. Karena orang yang cinta kepada Allah tak akan mencintai sesuatu yang Allah benci. Ia akan mencintai apa yang Allah pun mencintainya.
Apabila ia mencintai seseorang, rasa cinta itu akan tetap hadir selama Allah mencintai orang tersebut karena segala amalan sholehnya. Namun ketika Allah membencinya karena segala amalan buruknya, maka ia pun membencinya.
Kecintaanya bukanlah karena hal - hal yang bersifat duniawi. Mencintai karena penampilan akan memudar seiring hilangnya ketampanan/kecantikan, Mencintai karena harta akan memudar ketika datangnya kemelaratan, mencintai karena kedudukan tinggi akan memudar ketika datangnya kerendahan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Ada tiga perangai atau sifat yang jika ada pada diri seseorang, maka orang tersebut akan mendapatkan manisnya iman:
(1) Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya,
(2) Mencintai seseorang, yang dia tidak mencintai orang tersebut kecuali karena Allah,
(3) Membenci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia dari kekufuran tersebut sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Itulah dua hal yang harus kita praktikan agar mendapatkan cinta yang mendatangkan turunnya rahmat dan kasih sayang Allah, sehingga hidup ini akan terus terasa bahagia karena Allah senantiasa meridhai.