Muslimahdaily - Dari awal penciptaan hingga hari berbangkit, setiap manusia melewati empat hari yang amat sangat mengerikan. Empat hari tersebut selalu diperingatkan Allah dan Rasulullah untuk selalu diingat. Karena dengan mengingatnya, manusia akan merasa ngeri dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
Sayangnya, manusia melupakannya dengan mudah, meski dua dari empat hari mengerikan itu sudah dilalui sejak lahir ke dunia. Manusia melupakannya karena terlena pada kehidupan dunia yang gemerlap, mencari harta, cinta, ketenaran, dan kebahagiaannya yang semuanya fana. Padahal, Allah telah menaruh peringatan tersebut pada kitabullah. Rasulullah pun selalu mewasiatkan melalui haditsnya. Apa saja empat hari mengerikan yang harus diingat itu?
1. Yaumul Mitsaq
Yakni hari diambilnya perjanjian ruh manusia terhadap Allah. Inilah hari di mana setiap ruh menyatakan beriman sebelum lahir ke dunia, setiap insan mengakui Allah adalah satu-satunya Tuhan. Allah pun kemudian berfirman, “Mereka di surga dan Aku tak peduli. Mereka di neraka pun Aku tak peduli. Ia (setiap insan) tak tahu termasuk golongan mana (penghuni surga atau neraka).”
Dalam Al Qur’an juga disebutkan, “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (QS. Al A’raf: 172).
2. Hari Saat Dicatat Takdir
Ketika manusia berada dalam rahim sebelum di lahirkan, mereka diliputi tiga kegelapan. Di dalam kegelapan berlapis itulah kemudian malaikat diperintahkan Allah untuk mencatat takdir, salah satunya yakni takdir bahagia atau sengsara. Dengannya seorang tak tahu apakah ia termasuk golongan bahagia calon penghuni surga, ataukah golongan sengsara calon penghuni neraka.
Jika mengingat hari pencatatan tersebut, seorang semestinya berusaha, berdoa dan berharap menjadi golongan bahagia. Karena tak ada yang tahu jalan hidup manusia, kecuali Allah. Bisa jadi seorang yang selama hidupnya berbuat kebaikan namun tergelincir pada dosa besar di akhir hidupnya. Sebaliknya, seorang yang bergelimang banyak dosa tiba-tiba mendapat hidayah lalu bertaubat dan menjadi hamba yang taat hingga kematian tiba.
3. Saat Sakaratul Maut
Inilah hari yang paling mengerikan karena dapat datang kapan saja tanpa diduga. Seorang yang sehat dan beraktivitas di siang hari, tiba-tiba menghembuskan nafas terakhir di malam hari. Seorang yang tidur lelap di malam hari, keesokan hari tak bangkit lagi. Tak ada seorang pun yang dapat menebak kapan dan di mana ajal mereka datang.
Lebih mengerikan lagi, hari sakaratul maut ini juga menjadi hari ditampakkannya amalan. Malaikat pencabut nyawa dan pencatat amal mengabarkan apa saja yang telah dilakukan seseorang selama hidup di dunia. Tak ada yang tahu, apakah seseorang akan mendapat kabar gembira dan keridhaan Allah, ataukah justru kesengsaraan dan kemurkaan Allah.
4. Yaumul Ba’ats atau Hari Berbangkit
Satu hari mengerikan lain yang perlu diingat akan dialami setiap insan, yakni hari ketika dibangkitkan. Setiap manusia bangkit dalam kondisi yang berbeda, ada yang mendapat naungan, ada pula yang menyesal. Bahkan tak sedikit yang kebingungan jalan mana yang harus ditempuh di antara dua jalan yang ada. Mereka lalu menunggu keputusan, apakah akan berakhir di surga yang penuh kenikmatan, atau justru neraka yang menyala-nyala.
Allah berfirman, “Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah rasul-rasulNya.” (QS. Yasin: 51-52).
Keempat poin hari tersebut dipaparkan Hatim Al Asham dalam Jami’ Al ‘Ulum wal Hikam. Ia pun mengatakan bahwa empat hari tersebut merupakan kengerian yang mana seorang harus mengingatnya agar selamat. “Siapa yang hatinya tak mengingat empat kengerian ini, ia termasuk orang yang terpedaya dan tidak aman dari celaka.”
Naudzubillah, tak ada manusia yang menginginkan celaka. Namun hanya sedikit yang mengingat empat hari yang mengungkap celaka atau bahagia. Jika seseorang selalu mengingat hari-hari tersebut, maka tak ada yang ia lakukan kecuali berbuat amal shalih. Seorang akan terus mengingat bahwa ada hak Allah yang harus dipenuhi hamba, ada kematian yang terus membayangi manusia, dunia hanyalah persinggahan untuk mencari bekal menuju alam kekal yang akan dihuni kelak.