Muslimahdaily - Bagi sebagian orang, bangun pagi adalah hal yang sangat memberatkan. Jangankan bangun untuk shalat malam, saat mendengar adzan shubuh berkumandang pun seseorang mengalami kantuk yang sangat berat. Jika kamu mengalaminya dan terus melanjutkan tidur, bisa jadi kamu terperangkap dalam cara syaithan yang mengerikan dan menjijikan.
Dampaknya pun bukan hanya terlambat shalat shubuh namun efek negatif selama sehari penuh. Berikut yang syaithan lakukan agar setiap insan malas bangun pagi.
1. Diikat syaithan
Ternyata syaithan selalu mengikat leher bagian belakang atau tengkuk manusia saat malam. Ikatan itu pun tak hanya satu melainkan tiga buah ikatan yang hanya lepas jika seseorang bangun dan mengerjakan shalat. Berikut hadits lengkapnya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Syaithan membuat tiga ikatan di tengkuk kepala salah seorang dari kalian ketika orang itu tidur. Dia memukul setiap tempat ikatan seraya berkata, ‘Malam masih panjang, maka tidurlah!’ Apabila orang itu bangun kemudian menyebut nama Allah, lepaslah satu ikatan. Apabila orang itu berwudhu, lepaslah satu ikatan yang lain. Apabila orang itu mengerjakan shalat, terlepaslah seluruh ikatannya.
Orang itu pun berada pada pagi hari dengan semangat dan jiwa yang baik. Jika tidak (mengerjakan amalan-amalan tersebut), orang itu akan berada pada pagi hari dalam keadaan jiwa yang jelek dan pemalas.” (HR. Al Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Majah).
Syaithan selalu berusaha keras dan bersemangat dalam menggoda manusia. Tak hanya membisikkan perkara jelek, si musuh bebuyutan bahkan sampai mengikat tengkuk hingga membuat manusia malas untuk bangun. Tak heran jika kemudian bangun untuk shalat malam terasa sangat berat.
Rasulullah pun telah memberi solusinya, yakni melepas kata pertama dengan mengingat Allah. Bisa dilakukan dengan membaca do’a bangun tidur. Lalu ikatan kedua lepas dengan berwudhu. Adapun ikatan terakhir dengan melakukan shalat. Terdapat pendapat shalat yang dimaksud ialah qiyamul lail atau shalat malam. Namun ada pula yang berpendapat shalat yang dimaksud adalah shalat shubuh. Wallahu ta’ala a’lam.
2. Dikencingi syaithan
Menjijikan, syaithan ternyata mengencingi orang-orang yang malas bangun shubuh. Setelah berhasil mengikat dengan tiga ikatan, syaithan akan mengencingi telinga orang yang berhasil ia goda hingga orang tersebut malas bangun pagi.
Hadits tentang perkara tersebut datang dari Ibnu Mas’ud. Sang shahabat berkata, suatu hari di hadapan Rasulullah disebutkan tentang seorang pria yang tidur semalaman hingga datang pagi. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam pun kemudian bersabda,
“Laki-laki itu telah dikencingi oleh setan pada kedua telinganya (dalam riwayat lain: di telinganya).” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Yang dimaksud pria dalam hadits tersebut ialah seseorang yang tidur hingga pagi hingga ia luput atau tertinggal shalat shubuh. Adapun mengapa telinga yang dikencingi? Dijelaskan dalam Syarah Shahih Muslim bahwasanya dikhususkan kata telinga yang dikencingi syaithan karena telinga lah pusat pendengaran untuk diingatkan.
Dari hadits tersebut, teranglah alasan dibalik orang yang sulit dibangunkan saat shubuh seakan kedua telinganya tuli. Teryata syaithan lah yang membuatnya tuli dengan cara dikencingi. Subhanallah. Bahkan ada pula seseorang yang telah diingatkan alarm namun justru mematikannya dan tidur lagi.
Dua hal mengerikan dan menjijikan di atas tentulah dapat dihindari dan Rasulullah pun telah mengajarkannya serta memberikan teladan. Terdapat beberapa adab yang bisa dilakukan agar selamat dari perilaku syaithan dan mendapat semangat untuk bangun pagi. Pertama yakni melakukan adab sebelum tidur.
Adab-adab tersebut di antaranya; berwudhu sebelum tidur, membaca doa, membaca ayat kursi, membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas, tidur miring di sisi kanan, dan lain sebagainya.
Adapun cara kedua yakni dengan tidur di awal malam sebagaimana kebiasaan Rasulullah dan para shahabat Radhiyallahu ‘anhum. Dari Abi Barzah, ia berkata,
“Rasulullah membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Al Bukhari).
Pun yang dilakukan shahabat Umar bin Al Khaththab. Umar pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya seraya berkata,
“Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, lalu di akhir malam kalian tertidur lelap?!” (Syarh Shahih Al Bukhari). Semoga Allah memberikan kemudahan agar kita selalu bersemangat bangun di waktu shubuh, bahkan di sepertiga malam terakhir.