Muslimahdaily - Kabar tentang adanya ular mengerikan bernama Sajaul Aqra sering kali didengungkan di atas mimbar ataupun muncul di banyak buku dan website. Sajaul Aqra disebut sebagai sang teman kubur orang-orang yang melalaikan shalatnya. Inilah salah satu dari beberapa jenis siksa kubur yang mengerikan.
Di dalam kubur yang gelap, Sajaul Aqra akan muncul menjumpai seorang yang saat hidupnya gemar meninggalkan shalat. Suaranya menggelegar bak halilintar, berkata kepada si pelalai shalat, “Aku diperintahkan untuk memukulmu karena kau meninggalkan shalat dari shubuh ke dzuhur, kemudian dari dzuhur ke ashar, dari ashar ke magrib, dan magrib ke ‘isya hingga shubuh.”
Sajaul Aqra pun kemudian memukul dengan keras, terus dan terus memukul hingga hari akhir kelak. Penampakan si ular sangatlah mengerikan, berukuran besar, matanya dapat memancarkan api, tangan dan kukunya terbuat dari besi, dan membawa alat pukul dari besi pula.
Hadits yang menyebutkan tentang sajaul Aqra sangatlah panjang. Disebutkan bahwasanya hadits tersebut datang dari Abu Hurairah, “Barang siapa yang menjaga dirinya untuk shalat lima waktu, maka Allah akan muliakan dirinya dengan lima perkara; Diangkat darinya kesempitan, diangkat darinya adzab kubur, diberikan kitab catatan amalnya dari arah sebelah kanan, dan ketika melintasi shirat seperti kilat menyambar, dan dimasukkan surga tanpa hisab.
Dan barang siapa meremehkan shalat, maka akan dihukum oleh Allah dengan lima belas perkara; enam siksa di dunia, tiga siksaan ketika mati, tiga siksaan ketika masuk liang kubur dan tiga siksaan ketika bertemu dengan Tuhannya (akhirat) –dan seterusnya hingga sampai pada-- Dalam kuburnya terdapat ular yang bernama Suja’ul Aqra’ yang akan menerkamnya karena menyia-nyiakan shalat. Ular itu akan menyiksanya, yang lamanya sesuai dengan waktu shalat.” (HR. Ibnu Najjar).
Sayangnya, menurut para ulama, hadits tersebut lemah riwayatnya (dhaif), bahkan palsu (maudhu). Ibnul Jauzi memasukkan hadits tersebut dalam kitabnya Al Maudhu’at yang berisi hadits-hadits maudhu (palsu). Imam As Suyuthi pula sependapat dengan Ibnul Jauzi dan menilai hadits tersebut sebagai hadits palsu yang mengatasnamakan Rasulullah.
Imam Adz Dzahabi dan Ibnu Hajar juga menyebut hadits tersebut dalam kitab mereka sebagai hadits palsu. Imam Adz Dzahabi berkata, “Yang nampak hadits ini batil di mana kemunculan hadits datang dari pemalsuan yang dilakukan oleh sebagian pengikut thariqah ash shufiyyah... Penyakitnya (cacatnya jalur hadits) ada pada Muhammad bin Ali bin Abbas Ali Abi Bakar bin Ziyaad An Naisaburiy,” (Mizanul Itidal).
Riwayat Shahih tentang Orang yang Meninggalkan Shalat
Terlepas dari penilaian para ulama tentang hadits Suja’ul ‘Aqra, ada banyak sekali dalil yang menyebutkan “hukuman” bagi orang-orang yang meninggalkan shalat. Dibanding berdebat mengenai kepalsuan hadits di atas, alangkah baiknya seorang muslim mencukupkan diri dengan dalil dari Al Qur’an dan hadits yang jelas keshahihannya.
Sesungguhnya Allah berfirman tentang orang yang menyiakan shalat, “Apakah yang memasukkan kalian ke dalam neraka Saqar?” Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.” (QS. Al Muddatstsir: 42-43). “Maka celakalah orang-orang yang shalat, yaitu mereka yang lalai dari mengerjakan shalatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4-5)
Rabb Ta’ala juga berfirman, “Maka datanglah setelah mereka, pengganti yang jelek yang menyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya. Maka kelak mereka akan menemui kerugian.” (QS. Maryam: 59).
Pun dengan hadits shahih, Rasulullah sering kali memperingatkan umatnya agar senantiasa menjaga shalat. Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah bersabda, “(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim).
Hadits senada juga datang dari Tsauban maula Rasulullah. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan.” (HR. Ath Thabari).
Ibnul Qayyim menyebutkan, seorang yang meninggalkan shalat wajib terjatuh pada dosa yang amat sangat besar, lebih besar dari dosa membunuh jiwa yang haram dibunuh, dosa mengambil harta dengan batil, dosa berzina, dosa mencuri, dan dosa minum-minuman keras. Meninggalkan shalat akan mendapat konsekuensi hukuman Allah, kemurkaan-Nya, serta akan dihinakan baik di dunia maupun di akhirat.
Semoga kita bukan termasuk orang yang meninggalkan dan melalaikan shalat. Rabbij ‘alni muqima-ash-shalat, Ya Allah jadikanlah aku orang yang tetap mendirikan shalat.