Muslimahdaily - Sepuluh hari terakhir Ramadhan menjadi waktu kerja keras bagi muslimin. Demi meraih keutamaan Lailatul Qadr yang begitu besar, muslimin akan menggiatkan ibadah di malam hari hingga melupakan ranjangnya. Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah seseorang berhasil mendapatkan malam Lailatul Qadr yang tanggalnya dirahasiakan itu?
Ulama menuturkan bahwasanya tak ada tanda khusus seseorang mendapatkan Lailatul Qadr. Hanya saja, ada kabar umum dari Rasulullah tentang syarat seorang mendapatkan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Jika seseorang memenuhi syarat tersebut, maka sudah pasti ia mendapatkan malam Lailatul Qadr yang mulia lagi agung.
Hadits tersebut datang dari Utsman bin ‘Affan, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang menghadiri shalat ‘Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat ‘Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh.” (HR. Muslim dan Tirmidzi).
Hadits lain juga datang dari Abu Dzar Al Ghifary, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya jika seseorang shalat bersama imam hingga imam selesai, maka ia dihitung mendapatkan pahala shalat di sisa malamnya.” (HR. Ahmad).
Dari dua hadits tersebut, maka dapat diketahui bahwasanya jika seseorang melaksanakan shalat isya, tarawih atau shalat malam, dan shalat shubuh dengan ikhlas dan khusyuk di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan, maka ia mendapatkan malam Lailatul Qadr. Jika telah melakukan tiga amalan tersebut dengan syahdu, seorang dapat meraih Lailatul Qadr, meski ia tak melakukannya semalam suntuk.
Apa yang Didapat Jika Bertemu Malam Lailatul Qadr?
Jika seseorang mendapatkan malam Lailatul Qadr, maka ia mengumpulkan banyak sekali keutamaan malam tersebut. Pertama, ia mendapatkan pahala ribuan kali lipat. Sebagaimana firman Allah, “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3).
Mujahid, Qatadah dan ulama lain menjelaskan, maksud ayat tersebut yakni shalat dan ibadah pada malam Lailatul Qadr lebih baik dari shalat dan ibadah di hari-hari seribu bulan biasanya.
Selain itu, seorang yang mendapatkan malam Lailatul Qadr berarti mendapatkan keberkahan yang begitu banyak. “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan: 3).
Keberkahan tersebut datang karena di malam itu, turun para malaikat termasuk Malaikat Jibril. Sebagaimana yang difirmankan Allah, “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4).
Satu keutamaan lagi yang didapatkan seorang yang meraih malam Lailatul Qadr. Inilah keutamaan yang sangat dinanti dan diharapkan. Yakni dihapuskannya seluruh dosa yang telah lalu. “Barang siapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al Bukhari).
Masya Allah, pantaslah seorang muslim begitu giat mencari Lailatul Qadr. Amat sangat disayangkan jika seseorang tak turut serta dalam lomba meraih malam yang mulia. Sekarang ini belum terlambat untuk mendapatkan Lailatul Qadr. Pasalnya, Rasulullah pernah bersabda, “Bisa jadi Lailatul Qadar ada pada sembilan hari yang tersisa, bisa jadi ada pada tujuh hari yang tersisa, bisa jadi pula pada lima hari yang tersisa, bisa juga pada tiga hari yang tersisa” (HR. Al Bukhari).
Tak diketahui pasti tanggal berapa Lailatul Qadr tiba. Alhasil, muslimin berkesempatan untuk terus mencarinya di hari-hari sepertiga terakhir Bulan Ramadhan.
Tanda di Pagi Hari
Meski tak disarankan untuk mencari tanda Lailatul Qadr, namun tak mengapa merasakan hawa di pagi hari setelah semalam beribadah khusus demi meraih Lailatul Qadr. Lihatlah kondisi matahari pagi, karena jika matahari tak panas dan tak terik, artinya semalam adalah malam Lailatul Qadr.
Dari Ubay bin Ka’ab bahwa Rasulullah bersabda, “Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim).
Hadits lain datang ari Ibnu ‘Abbas, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Lailatul Qadr adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thayalisi).
Mari mengencangkan ikat pinggang di malam hari untuk meraih Lailatul Qadr. Kepada Allah kita memohon kemudahan untuk meraih keutamaan malam yang lebih baik dari seribu bulan.