Ini Dia Tanda Amal Ibadah Ramadhan Yang Diterima Allah

Muslimahdaily - Akhir bulan Ramadhan tinggal menghitung jam lagi. Sudah hampir sebulan penuh umat muslim menjalankan ibadah di Bulan Suci ini. Lantas, apakah dengan berakhirnya bulan Ramadhan apakah ibadah puasa yang dijalankan akan diterima oleh Allah dan diakatakan berhasil?

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri dari puasa orang beriman yang diterima oleh Allah Ta’ala dilansir dari berbagai sumber.

Akhlak yang membaik

Puasa yang dijalankan oleh seorang muslim adalah sebagai salah satu “rem” dalam mencegah setiap perbuatan tercela yang hendak dilakukan. Untuk itu indikator puasa berhasil dapat dilihat bagaimana keseharian akhlak dan perilaku seorang muslimin setelah Ramadhan usai.

Jika sebelumnya seorang muslim lalai dalam shalat lima waktu, dan setelah Ramadhan usai ia tetap istiqomah untuk shalat lima waktu, maka puasa yang dilakukan masuk kategori berhasil. Begitupun jika sebelum Ramadhan ia termasuk orang yang pelit dalam beramal dan setelah Ramadhan menjadi lebih mudah dalam beramal, maka puasa yang ia jalankan diterima oleh Allah.

Semakin patuh

Indikator selanjutnya dari diterimanya puasa seorang muslim adalah muslim tersebut semakin patuh pada perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Hal ini dikarenakan, menjalankan ibadah puasa adalah salah satu bukti bentuk ketakwaan seorang mukmin pada Tuhannya. Seperti yang Allah sampaikan pada Alquran surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.”

Jika setelah berpuasa tingkat ketakwaan seorang muslim bertambah hal ini dilihat dari semakin takutnya ia kepada Allah dan melakukan taubat dengan sebaik mungkin. Sehingga pada saat Ramadhan telah usai dirinya tetap bertakwa pada Allah dan tetap istiqamah dalam melakukan kebaikan.

Tanda lainnya

Dilansir dari laman Hidayatullah, KH Arifin Ilham menyebutkan terdapat tujuh tanda puasa orang muslimin yang diterima oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Pertama perubahan kebaikan yang dirasakan oleh seorang muslim tersebut tidak hanya dirasakan oleh pribadi namun juga oleh lingkungan sekitar.

Kedua seorang muslim yang puasanya diterima adalah rasa cinta kepada Allah semakin meningkat. Ketiga seorang muslim tersebut yang tadinya sering maksiat, maka ia menjadi membenci dalam setiap perilaku maksiat dan melakukan hijrah yang nyata. Keempat adalah seorang muslim tersebut memiliki sifat wara’ terhadap setiap hukum Allah.

Kelima, menyesali setiap perbuatan maksiat yang dilakukan di masa lalu. Keenam, perubahan kondisi lingkungan yang semakin kondusif untuk beribadah dan menjauhi lingkungan yang menyeret pada kemaksiatan. Terakhir, yang ketujuh adalah istiqamah yang dilakukan seorang muslim tersebut dalam ibadah dan kebaikan setiap harinya.

Istiqamah adalah salah satu hal yang sulit dilakukan, karena Allah sendiri menyukai ibadah sedikit yang dilakukan hambaNya dengan istiqamah daripada ibadah panjang namun hanya dilakukan pada waktu tertentu saja.

Kategori puasa yang berhasil diibaratkan seperti puasa yang dijalankan oleh ulat. Ulat adalah hewan yang menjijikkan dan merupakan hewan pengganggu tanaman. Dalam proses metamorfosisnya, ulat “berpuasa” dalam bentuk kepompong sebelum berubah menjadi kupu-kupu yang indah serta tidak mengganggu tanaman lagi. Justru kupu-kupu menjadi salah satu hewan yang membantu bunga dalam proses penyerbukannya.

Semoga ibadah puasa yang kita jalankan seperti puasa ulat yang setelahnya memberikan efek positif dan membuat kita semakin dekat kepada rahmat Allah Ta’ala. Aamiin.

Add comment

Submit